KKB Papua
Jaringan Pemasok Senjata KKB Papua Dibongkar Polisi, Ada Pecatan TNI Hingga Tukang Las
Terbongkarnya jaringan itu berawal dari penangkapan tiga orang diduga pelaku dalam operasi yang dilakukan Satgas Damai Cartenz bersama Polda Papua.
Mereka tidak menyangka Kamal yang dikenalnya baik tersebut diamankan polisi karena terlibat dalam pembuatan senjata rakitan yang dijual ke KKB di Papua.
"Kami tahunya Kamal itu tukang bubut di bengkel las," ujarnya.
Mukhamad Kamaludin sendiri berasal dari Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, dan sejak lima tahun lalu menikahi warga serta menetap di Desa Sidodadi.
Kepala Desa Sidodadi, Doni Prasetyo, mengaku sangat prihatin saat mendengar warganya diamankan polisi karena terlibat perakitan senjata api yang dijual ke KKB Papua.
"Begitu kejadian penangkapan, saat itu juga sang istri tersangka langsung menemui saya dan menceritakan tentang kondisi suaminya," tuturnya.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk seluruh warga Sidodadi agar saling terbuka kepada keluarga, khususnya dalam hal pekerjaan.
Pernah ke Bojonegoro
Yuni Enumbi, salah satu eks anggota TNI Kodim 18 Kasuari pernah datang ke Bojonegoro guna melihat proses pembuatan senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Yuni Enumbi dan Eko Sugiono adalah dua dari enam tersangka yang ditangkap Polda Papua atas kasus penyelundupan senjata api atau senpi untuk KKB Papua.
Keduanya merupakan mantan anggota pecatan TNI yang pernah bertugas di Kodim 18 Kasuari.
Dalam kasus ini, Yuni sebagai penyandang dana dan pembeli, sedangkan Eko bertugas menyimpan senjata.
Puluhan senjata api dan ratusan butir amunisi berbagai ukuran yang dipesan serta dibeli oleh Yuni dan Eko ini dibuat di Perumahan Kalianyar Citra Modern, Blok 03 No. 1, Kabupaten Bojonegoro.
Sebagai pemesan dan pembeli, Yuni pernah meninjau langsung ke lokasi pembuatan senpi ini di Bojonegoro.
“Saudara Yuni pernah sampai ke Bojonegoro melihat lokasi pembuatan produksi senjata itu,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, Selasa (11/3/2025).
Produksi ini melibatkan tiga orang. Teguh Wiyono, warga Bojonegoro sebagai pemasok dan distributor senjata api. Lalu, Mukhamad Kamaludin, warga Sukosewu Bojonegoro sebagai operator mesin perakitan senjata api. Sementara Pujiono, warga Jatirogo Tuban, membuat popor senjata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.