Manggarai Barat Terkini
Mau Lihat dan Ikut Melepaskan Tukik Anak Penyu yang Baru Menetas, Buruan ke Kerora
Ingin berwisata unik dengan melihat dan melepaskan tukik atau anak penyu yang baru menetas? Tak perlu jauh-jauh, kalian bisa datang ke Korea, Mabar
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO – Ingin berwisata unik dengan melihat dan melepaskan tukik atau anak penyu yang bar menetas? Tak perlu jauh-jauh, kalian bisa datang ke Korea di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.
Hal ini akan terwujud pasca Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) membuka jalur treking baru di Kampung Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat.
Baca juga: Pokmaswas Bangko Bersatu dan IPPK Lepasliarkan 315 Ekor Tukik ke TNP Laut Sawu
Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga mengatakan pihaknya akan mengintegrasikan antara kegiatan ekowisata dengan kegiatan konservasi.
"Kita sedang mendesain penetasan penyu, nanti penyu itu menjadi salah satu daya tarik," ujar Hendrikus alias Hengky, Senin (10/3).

Menurut Hengky, saat mengikuti treking di Kampung Kerora itu wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri perkampungan.
Saat itu, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam didampingi pemandu wisata dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.
Baca juga: Sejak 2017, Kelompok Masyarakat di Desa Nanga Bere Lepasliarkan 1.557 Tukik ke TNP Laut Sawu
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pulau Rinca dari Keindahan Alam Hingga Lihat Komodo Liar di Habitat Asli
Selain itu, wisatawan bisa melihat langsung aktivitas satwa komodo dan hewan liar seperti kerbau liar, berbagai jenis burung, reptil, kuda liar, dan berbagai jenis tumbuhan lainnya di sana.
"Di Kerora punya potensi yang luar biasa dan lebih variatif. Cuman selama ini belum dibuka aksesnya. Untuk ke Kerora aksesnya lebih mudah dari Golo Mori Kampung Soknar tinggal nyebrang, sekitar 10 sampai 15 menit," jelas Hengky.

Hengky menambahkan, harga paket treking Kampung Kerora dipatok dengan harga Rp 400 ribu (treking dan melepas tukik), per lima orang. Harga ini berlaku untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.
“50 persen uang dari hasil penjualan paket tersebut diberikan kepada Pokdarwis, 50 persennya disetor ke Koperasi Komodo Citra Lestari untuk kegiatan konservasi dan lain sebagainya,” jelas Hengky.
Baca juga: 422 Ekor Tukik Dilepasliarkan ke TNP Laut Sawu
Menurut Hengky, pembukaan jalur treking Kampung Kerora membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di sana.
"Dampaknya pasti akan lari ke kuliner, souvenir, transportasi, berkembang seiring dengan pasar di sana," imbuhnya. (eto)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Masyarakat Lokal Terserap Jadi Karyawan di SPPG MBG Macang Tanggar Manggarai Barat |
![]() |
---|
Politeknik eLBajo Commodus Bertekad Jadi Perguruan Tinggi Terbaik di Pulau Flores |
![]() |
---|
Profil Elfrida Gentong, Anak Petani yang jadi Lulusan Terbaik Politeknik eLBajo Commodus,Labuan Bajo |
![]() |
---|
PT Pertamina Patra Niaga Serahkan Bantuan Sarpras untuk Empat Sekolah di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Pedangan Ikan di Labuan Bajo Belum Dapat Sosialisasi Pergub Nomor 33 Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.