Manggarai Barat Terkini

Mau Lihat dan Ikut Melepaskan Tukik Anak Penyu yang Baru Menetas, Buruan ke Kerora 

Ingin berwisata unik dengan melihat dan melepaskan tukik atau anak penyu yang baru menetas? Tak perlu jauh-jauh, kalian bisa datang ke Korea, Mabar

|
Dokumentasi Fadil Mubaraq untuk POS-KUPANG.COM
Tukik yang akan dilepasliarkan di TNP Laut Sawu oleh Pokmaswas Bangko Bersatu Desa Nanga Bere, Senin (16/8/2021). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO – Ingin berwisata unik dengan melihat dan melepaskan tukik atau anak penyu yang bar menetas? Tak perlu jauh-jauh, kalian bisa datang ke Korea di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.  

Hal ini akan terwujud pasca  Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) membuka jalur treking baru di Kampung Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat.

Baca juga: Pokmaswas Bangko Bersatu dan IPPK Lepasliarkan 315 Ekor Tukik ke TNP Laut Sawu

Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga mengatakan pihaknya akan mengintegrasikan antara kegiatan ekowisata dengan kegiatan konservasi. 

"Kita sedang mendesain penetasan penyu, nanti penyu itu menjadi salah satu daya tarik," ujar Hendrikus alias Hengky, Senin (10/3).

Anak-anak melepasliarkan tukik penyu lekang dari pesisir Pantai Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian penyu
Anak-anak melepasliarkan tukik penyu lekang dari pesisir Pantai Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian penyu (POS-KUPANG.COMHO)


Menurut Hengky, saat mengikuti treking di Kampung Kerora itu wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri perkampungan.

Saat itu, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam didampingi pemandu wisata dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.

Baca juga: Sejak 2017, Kelompok Masyarakat di Desa Nanga Bere Lepasliarkan 1.557 Tukik ke TNP Laut Sawu

Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pulau Rinca dari Keindahan Alam Hingga Lihat Komodo Liar di Habitat Asli

Selain itu, wisatawan bisa melihat langsung aktivitas satwa komodo dan hewan liar seperti kerbau liar, berbagai jenis burung, reptil, kuda liar, dan berbagai jenis tumbuhan lainnya di sana.

"Di Kerora punya potensi yang luar biasa dan lebih variatif. Cuman selama ini belum dibuka aksesnya. Untuk ke Kerora aksesnya lebih mudah dari Golo Mori Kampung Soknar tinggal nyebrang, sekitar 10 sampai 15 menit," jelas Hengky.

Komunitas Pecinta Penyu di Lembata lepas anak penyu atau tukik ke Laut
Komunitas Pecinta Penyu di Lembata lepas anak penyu atau tukik ke Laut (POS-KUPANG.COM/ RICARDUS wAWO)

Hengky menambahkan, harga paket treking Kampung Kerora dipatok dengan harga Rp 400 ribu (treking dan melepas tukik), per lima orang. Harga ini berlaku untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“50 persen uang dari hasil penjualan paket tersebut diberikan kepada Pokdarwis, 50 persennya disetor ke Koperasi Komodo Citra Lestari untuk kegiatan konservasi dan lain sebagainya,” jelas Hengky.

Baca juga: 422 Ekor Tukik Dilepasliarkan ke TNP Laut Sawu

Menurut Hengky, pembukaan jalur treking Kampung Kerora membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di sana.

"Dampaknya pasti akan lari ke kuliner, souvenir, transportasi, berkembang seiring dengan pasar di sana," imbuhnya. (eto)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved