Nasional Terkini
Perusahaan Textil dan Garmen Terbesar Sritex Bangkrut, Puluhan Ribu Karyawan PHK
perusahaan testil dan garmen terbesar di Asia Tenggara, Sritex dinyatakan bangkrut.
Sekedar informasi, Iwan Setiawan Lukminto beberapa kali tercatat masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Majalah itu pernah mencatat jumlah kekayaan Iwan Setiawan Lukminto sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,05 triliun.
Sementara sang adik, Iwan Kurniawan Lukminto saat ini tercatat sebagai Direktur Utama Sritex hingga perusahaan ini dinyatakan pailit.
Nah 10 tahun yang lalu, sang pendiri Sritex, Haji Muhammad Lukminto, meningal dunia. Ia mangkat pada tanggal 5 Februari 2014 di Singapura. Sementara perusahaan resmi ditutup per 1 Maret 2025.
Artinya, Sritex bangkrut hampir bertepatan dengan 10 tahun meninggalnya pendiri perusahaan.
Terus merugi
Merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi Interim 30 Juni 2024 yang dirilis di situs resmi perseroan, operasional Sritex pun terus merugi, karena beban lebih besar dibandingkan dengan total penjualannya.
Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan hanya bisa mencatatkan penjualan sebesar 131,73 juta dollar AS pada semester I 2024, turun dibandingkan periode yang sama pada 2023 yakni 166,9 juta dollar AS.
Di sisi lain, beban penjualannya lebih besar yakni 150,24 juta dollar AS. Sepanjang paruh pertama 2024, Sritex praktis mencatat rugi sebesar 25,73 juta dollar AS atau setara dengan Rp 402,66 miliar.
Baca juga: 10 Ribu Buruh Sritex akan Geruduk Istana
Kerugian yang diderita Sritex bukan terjadi pada tahun 2024 saja. Pada tahun 2023, Sritex juga menderita kerugian sangat besar yaitu 174,84 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,73 triliun. Bahkan pada masa pandemi Covid-19, perusahaan mengalami kerugian sangat besar.
Mengutip Laporan Tahunan Sritex pada 2023, sepanjang tahun 2022 perusahaan menanggung rugi sebesar 391,56 juta dollar AS atau Rp 6,12 triliun.
Kerugian yang diderita Sritex pada 2022 bahkan jauh lebih besar yakni 1,07 miliar dollar AS atau nilainya setara dengan Rp 16,81 triliun apabila menggunakan nilai kurs dollar saat ini. Berikutnya pada 2021 Sritex mencatat kerugian 1,06 miliar dollar AS.
Memang pada tahun 2020, di mana Sritex sempat mencatatkan laba sebesar 85,33 juta dollar AS. Masih mengutip laporan tahunan Sritex, aset perusahaan juga terus merosot dari tahun demi tahun. Per Juni 2024, nilai aset perusahaan tercatat 617 juta dollar AS. Nilai aset Sritex ini mengalami penurunan dibanding pada 2023 yakni 648 juta dollar AS.
Lalu pada 2022, aset Sritex tercatat lebih besar yakni 764,55 juta dollar AS. Sementara pada 2021, aset Sritex masih berada di atas 1 miliar dollar AS, tepatnya 1,23 miliar dollar AS. Aset pada 2021 ini juga menurun dibanding aset Sritex pada 2020 yang tercatat 1,85 miliar dollar AS. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.