Lembata Terkini

LSM Barakat,IDEP,DPRD Lembata Sepakat Masalah Adminsistrasi Desa Selesaikan di Hunian Bencana Seroja

LSM Barakat, IDEP, DPRD Lembata Sepakat Masalah Adminsistrasi Desa Selesaikan di Hunian Bencana Seroja

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO-ANDRI ATAGORAN
PEYELESAIAN ADMIISTRASI DESA - Hunian Bencana Seroja, LSM Barakat, IDEP dan DPRD Lembata Sepakat Dorong Penyelesaian Masalah Adminsistrasi Desa di Hunian Bencana Seroja. 

“Kami harapkan output dari diskusi nanti menghasilkan pembentukan dua tim yakni tim data dan advokasi. Dari data yang diolah, langkah advokasi ini yang akan kami lakukan dengan rapat dengar pendapat di DPRD Lembata dan audiensi dengan Pemda Lembata,” kata Benediktus Bedil, Direktur LSM Barakat.

Sementara itu Direktur Yayasan  IDEP Selaras Alam, Muchamad Awal dalam pertemuan ini mengatakan, masih banyak kendala yang dialami pemerintah di desa terdampak untuk memperkuat ketahanan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan dengan memanfaatkan dana desa.

Salah satu kendala tersebut yakni nomenklatur nama desa terkait yang secara geografis saat ini berada di kecamatan lain. Warga dua desa terdampak di Kecamatan Ile Ape Timur yakni Waimatan dan Lamawolo yang terdampak bencana seroja saat ini bermukim di hunian Tanah Merah yang berada di Kecamatan Ile Ape.

“Ternyata secara regulasi dana desa tidak bisa membangun di desa-desa ini karena masalah administrasi,” kata Muchamad Awal.

Demikian halnya dengan program-program yang dilaksanakan oleh berbagai organisasi sosial. Program-program ini tidak mencapai tujuan berkelanjutan jika pembangunan di desa masih  terkendala dana desa.

Salah satu program tersebut yakni Disaster Resilience Through Education, Adaptation, and Mitigation Strategies (DREAMS) yang sejak tahun 2024 dijalankan Yayasan IDEP Selaras Alam bermitra dengan LSM Barakat.

Program yang tahap kedua akan dilakukan pada tahun 2025  ini menyasar kelompok masyarakat di dua desa rentan yakni Waimatan dan Lamawolo di pemukiman hunian Tanah Merah, Kecamatan Ile Ape.

Meski relatif lebih aman di hunian baru, masyarakat di dua desa ini sangat rentan terhadap ancaman kehilangan mata pencaharian di lokasi baru yang saat ini mereka tempati. Mereka ketiadaan lahan untuk bercocok tanam di tempat yang baru.

Program DREAMS bertujuan memperkuat ketahanan komunitas dengan meningkatkan kapasitas masyarakat terdampak melalui pengurangan resiko bencana (PRB) berbasis komunitas.

Inisiatif ini mencakup pelatihan PRB, pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB), pengembangan rencana kontingensi, serta simulasi dan gladi bencana.

Proyek ini juga mengintegrasikan konservasi lingkungan dengan produksi pangan berkelanjutan guna mencapai kemandirian ekonomi. Pendekatan permakultur diterapkan dalam lima zona ekosistem yang menempatkan keluarga sebagai pusat kegiatan dari program DREAMS.

“Dengan melibatkan orang tua, pemuda dan anak-anak dalam setiap aspek program, diharapkan ketahanan komunitas dapat diperkuat dari tingkat keluarga hingga ke skala yang lebih luas,” ujar Bendekditus Bedil.

Melalui proyek ini, diharapkan dapat terbangun sistem pengelolaan resiko bencana yang lebih tangguh, sekaligus berkontribusi pada pencapaian (SDGs), khususnya dalam pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan, aksi terhadap perubahan iklim, serta pendidikan inklusif dan pembangunan.

Turut hadir dalam pertemuan ini Direktur LSM Barakat Benediktus Bedil, Projcet Manajer DREAMS Ketut Listyani dan sejumlah staf LSM Barakat dan anggota DPRD lainnya dari Dapil II Lembata, Sebastianus Muri. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved