Kota Kupang Terkini

Pemulung Aqu Ada di Kota Kupang, Pekerja Tak Terlihat

Akan tetapi nama itu diubah menjadi Aqu Ada agar terasa dekat bukan hanya dengan sampah melainkan dengan pekerjaan tak terlihat ini. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
PEMULUNG - Pemulung Sampah Aqu Ada, Theresia Manafe bersama anaknya memilih sampah di Kelurahan Pasir Panjang, Kelapa Lima, Kota Kupang, Rabu (26/2/2025). 

Laporan reporter POS-KUPANG. Com/ Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG. COM - KUPANG - Pemulung Aqu Ada  pekerja tak terlihat dan harapannya sebagai pemulung sampah. 

Pemulung Aqu Ada merupakan nama kelompok yang dibuat oleh beberapa pemulung dengan berfilosofi dari Aqua Ada. 

Menurutnya filosofi ini memiliki makna seperti ketika mencari sebuah botol aqua maka ada di tempat ini. 

Akan tetapi nama itu diubah menjadi Aqu Ada agar terasa dekat bukan hanya dengan sampah melainkan dengan pekerjaan tak terlihat ini. 

Theresia Manafe perempuan asal Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sudah bergelut menjadi pemulung dari tahun 2007 di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima

Baca juga: Jeritan Hati Warga Kampung Pemulung Aqu-Ada di Kota Kupang yang Alami Diskriminasi

"Pemulung ini juga bukan kemauan tapi di satu sisi kami juga membantu pemerintah untuk masalah sampah, " ujar Theresia Manafe saat diwawancarai POSKUPANG. COM, Rabu (26/2025). 

Theresia Manafe memiliki tujuh orang anak yang keempat anaknya masih menempuh pendidikan. 

Mateus Poay yang merupakan suami dari Theresia Manafe bekerja sebagai pemulung juga menjelaskan kehidupannya

"Saya pergi pungut sampah, kadang istri juga ikut atau di rumah untuk bagian pilah- pilah sampahnya" ujar Mateus Poay yang biasa disapa Mateus. 

Selain itu Theresia Manafe juga memiliki seorang anak  berusia satu dan tiga tahun yang masih perlu diawasi. 

"Kadang saya bawa anak yang usia satu ini sambil gendong karena tidak ada yang menjaga. Kaka- kakanya pulang siang kalau masih sekolah, " ujar Theresia Manafe. 

Baca juga: Keluarga Besar SMK Negeri 2 Kupang Sumbangkan 30 Paket Sembako bagi Anak Pemulung

Pendapatan yang dimiliki keluarga Theresia Manafe sebesar Rp 200.00 per minggu. Dengan pendapatan yang seperti itu ia harus mencukupi kebutuhan sembilan orang dalam keluarga tersebut. 

Keempat anaknya mendapat bantuan beasiswa  pendidikan dari pemerintah sehingga cukup meringankan keluarga.
 
"Beta (saya) buat semua dokumen untuk syarat anak anak bisa dapat beasiswa pendidikan supaya mereka bisa sekolah, " ungkapnya penuh hangat. 

Ia juga menambahkan banyak donatur yang peduli terhadap mereka sehingga merasa terbantu. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved