Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Februari 2025, Takhta Santo Petrus
Selamatkanlah kami dan jangan sampai GerejaMu digoncangkan oleh kekuatan apapun. Demi Kristus Tuhan kami
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Februari 2025, Takhta Santo Petrus
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Pesta Takhta St Petrus Rasul
Lectio: 1Petrus 5:1-4; Mazmur 23:1-3a.3b-4.5.6;
Matius 16:13-19.
Meditatio:
Kursi Santo Petrus (bahasa Latin: Cathedra Petri) yang juga dikenal sebagai Tahta Santo Petrus merupakan sebuah wadah relikui yang disimpan di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Wadah relikui hasil pahatan artis Benini tersebut merupakan kursi kayu yang menurut tradisi digunakan oleh Rasul Santo Petrus, pemimpin Gereja perdana di Roma dan secara resmi sebagai Paus pertama.
Pada 2012, Paus Benediktus XVI menyebut kursi tersebut sebagai "sebuah lambang misi khusus Petrus dan suksesor-suksesornya untuk menaungi kawanan Kristus, menjaganya bersatu dalam kepercayaan dan kasih."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Februari 2025, “Tetapi Menurut Kamu"
Kita merayakan Pesta Takhta Suci berarti merayakan Martabat kepausan. Takhta biasa disebut cathedra, tempat duduk bagi Uskup untuk melayani, mempersatukan dan mengajar umat Allah di keusukupannya. Itu
sebabnya kita mengenal Gereja katedral yakni bangunan Gereja di mana terdapat kursi atau Takhta dari uskup setempat.
Uskup sebagai pemersatu dan pelindung seluruh gereja lokal atau keuskupannya. Paus adalah Uskup di Roma. Ketika ia duduk di Takhtanya, ia juga melayani, mengajar dan mempersatukan seluruh Gereja universal. Paus adalah servus servorum Dei (hamba dari para hamba Allah
Pada tanggal 22 Februari, hari ini Gereja Katolik memperingati Pesta Tahta Santo Petrus. Pesta ini adalah penegasan terhadap otoritas yang diberikan Yesus kepada Petrus dan para penggantinya (paus) untuk
memimpin Gereja di dunia ini. “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat. 16:18-19).
Maksud Pesta Tahta Santo Petrus adalah untuk menghormati Petrus sebagai wakil Kristus dan gembala tertinggi Gereja yang mempunyai kuasa rohani atas segenap anggota Gereja dan semua Gereja setempat. Dari tahta di Roma, Petrus dan para penggantinya (paus) memegang kunci dan mempertahankan persatuan Gereja dalam ajaran iman dan moral. Kuasa Petrus ini, yang lazim disebut Primat Petrus, diberikan langsung oleh Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga (Yoh. 21:15-19).
Dalam teks-teks Kitab Suci Perjanjian Baru, teks ini, Pertus mendapat prioritas, ia disebut pada tempat pertama dan mempunyai peran khusus. 1 Kor. 15:3dst berbunyi: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa kita… Bahwa ia telah dibangkitkan Allah pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci, bahwa ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid”.
Lukas 24: 34, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan menampakkan diri kepada Simon”. Simon adalah saksi kebangkitan pertama. Kalau kita perhatikan betapa pentingnya penampakkan Tuhan untuk legitimasi seorang saksi iman akan Yesus Kristus, maka jelas bahwa prioritas dalam melihat Tuhan mengakibatkan suatu prioritas bagi Petrus sebagai saksi iman di antara jemaat perdana.
Mat.16:13-19, Yesus menjanjikan kepada Simon bahwa berdasarkan imannya yang ditanam Allah sendiri ia bakal menjadi dasar yang kuat. Dasar itu bisa dianggap sebagai wadas di atasnya umat Kristus bisa didirikan.
Simon sekaligus menjadi pengurus rumah di dalam kerajaan Allah dan pemegang kuncinya. Ini berarti Simon
mempunyai otoritas rohani yang diakui dengan sungguh oleh Allah di surga. Petrus dalam suratnya 1Ptr 5:1-4) bacaan hari ini mengingatkan para penatua, khususnya pengganti rasul-rasul untuk menggembalakan
kawanan domba Allah yang telah dipercayakan kepada mereka, bukan dengan terpaksa tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, bukan untuk mencari keuntungan, popularitas dan lain-lain tetapi dengan pengabdian diri (1Ptr 5:2).
Missio:
Pada hari ini kita berdoa, memohon supaya Tuhan memberikan anugerah berlimpah bagi Bapa Paus Fransiskus. Semoga dia menjadi gembala yang baik, wakil Kristus yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Kristus di dunia ini dengan sempurna sehingga gereja ini menjadi Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.