Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 21 Februari 2025, Sangkal Diri dan Pikul Salib Ikut Jalan Tuhan
Karena itu orang berusaha untuk mengelakannya, menghindar dan tak mau menerimanya.
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 21 Februari 2025, Sangkal Diri dan Pikul Salib Ikut Jalan Tuhan
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Petrus Damianus
Lectio: Kejadian 11:1-9;
Mazmur 33:10-11,12-13,14-15;
Markus 8:34-9:11
Meditatio:
Untuk menjadi murid dan pengikut Yesus, punya tuntutan dan syarat yang harus dipenuhi oleh para murid dan pengikut-Nya agar lebih bermutu da berkwalitas. Kisah Injil Markus (8: 34-9:11) hari ini menampilkan tuntutan Yesus sebagai syarat menjadi murid atau pengikut-Nya.
Syarat itu adalah: menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia. Yesus mengatakan: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku”
.
Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi :
Pertama, Menyangkal diri. Menyangkal diri berarti mengatakan “tidak” kepada diri sendiri dan “ya” kepada Allah. Menyangkal diri berarti harus melupakan dirinya sendiri dan menjadikan Allah hal yang paling penting dalam hidup. Seorang pengikut Kristus harus mengesampingkan keinginan pribadi dan mengutamakan kehendak Allah. Saya suka tapi Tuhan tidak suka, maka tidak saya lakukan. Namun apa yang Tuhan suka, meski saya tidak suka, saya lakukan.
Kedua, memikul salib. Salib mengandung makna beban hidup, berat dan sangat sulit untuk kita pikul. Seorang pengikut Kristus rela menderita, dan memikul salibnya sendiri lalu mengikuti jalan Tuhan. Jalan Yesus
adalah jalan salib, jalan penderitaan. Tuntutan dan syarat ini memang tidak mudah. Salib bagi sementara orang adalah sebuah beban. Karena itu orang berusaha untuk mengelakannya, menghindar dan tak mau
menerimanya. Memikul salib juga berhubungan erat dengan pengorbanan.
Sebagaimana Kristus telah mengorbankan hidupNya, kita dipanggil untuk mengorbankan waktu, tenaga bahkan kehidupan kita sendiri demi melayani Tuhan. Salib adalah penderitaan yang harus ditanggung sebagaimana Kristus juga telah mengalaminya. Memikul salib akan membawa kita kepada pendewasaan diri dan tentunya memampukan kita untuk semakin menyangkal diri dan mengikuti Yesus.
Ketiga, mengikuti Yesus. Setia dengan memikul salib dan taat sampai puncak golgota seperti Yesus. Walaupun kelelahan dan sepertinya tidak mampu Yesus pikul Salib itu, namun karena cinta dan kasihNya kepada manusia, Ia rela taat walaupun akhirnya Dia harus dipaku di salib. Ketika kita menyangkal diri, harus setia, dan terakhir adalah ketaatan untuk tetap di jalan dan kehendakNya.Taat artinya secara terus menerus, bukan hanya sebentar saja kemudian hilang dari jalanNya. Hati dan pikirannya dalam mengikuti Yesus hanyalah perintah dan TitahNya. Kita hidup memikul salib kita dengan pendasaran PerintahNya saja.
Kita yang sedang hidup dalam sebuah dunia yang penuh dengan berbagai macam tawaran itu, perlu menyadari bahwa diri kita tetap menjadi sarana rahmat yang siap untuk menyatakan cinta dan kebaikan Tuhan. Tetapi di dalam upaya menyatakan cinta dan kebaikan Tuhan itu, kita harus siap untuk menghadapi berbagai resiko yang kadang menantang kesetiaan kita. semakin ditantang, kita seharusnya semakin matang dan bermutu hidup kita.
Semoga kita menjadi murid dan pengikut yang berkualitas dengan memenuhi syarat ini, menyangkal diri dan memikul salib setiap hari dengan sukacita sambil berjalan bersama Yesus yang telah menunjukkan jalan itu bagi kita. Tidak ada jalan lain dan tidak ada pilihan lain. Karena hanya dengan begitu kita memperoleh kemuliaan dan kebahagiaan.
Missio:
Mari kita bawa salib kita masing-masing. Dengan penuh harapan dan keberanian kita mengikuti jejak Sang Guru, Yesus Kristus yang telah membuka jalan melalui salibNya.
Doa:
Ya Allah Bapa sumber iman kepercayaan, teguhkanlah iman kami akan Yesus Putra-Mu, dan semoga hidup kami Kautandai cinta kasih kepada sesama tanpa pamrih, seturut teladan Putra-Mu yang telah sudi wafat
untuk membela kami dan menjadi perantara kami... Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.