Liputan Khusus
Lipsus - Makanan Gratis Kurang, Ratusan Siswa di NTT Dipulangkan
Sedangkan air dan alat makan disiapkan sendiri oleh siswa di masing-masing sekolah termasuk di SMK Negeri 2 Ende.
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Ratusan siswa Kelas X SMAK Frateran Maumere di Kabupaten Sikka dipulangkan karena tidak mendapat jatah makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan pada Senin (17/2).
Saat mobil pengangkut makanan tiba, Petugas kemudian menghitung jumlah makan yang sudah disediakan. Namun ternyata, makanan yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah siswa. Akhirnya, pihak sekolah mengumumkan agar siswa kelas X dipulangkan.
Kondisi ini membuat para siswa kecewa karena tidak mendapatkankan jatah makanan, padahal mereka sudah menyiapkan peralatan makanan yang dibawa dari rumah.
“Iya hari ini (kemarin, Red) tidak dapat jatah makanan. Makanannya terlambat datang pas jadwal kami pulang. Sebenarnya kecewa karena sudah persiapkan senduk," Kata Maria Nova Cindy Clarita, Siswa Kelas X SMAK Frateran Maumere.
Meski demikian, para siswa berharap semoga ke depannya bisa mendapatkan makanan bergizi gratis yang merupakan program pemerintah pusat. " Tidak apa-apa besok bisa dapat lagi," katanya.
Ia berharap, distribusi makanan ke sekolah lebih dipercepat karena waktu istirahat dan waktu ekstrakurikuler dipotong karena harus menunggu distribusi makanan bergizi gratis ini.
Meski tidak dapat jatah makan bergizi gratis pada hari pertama, namun para siswa menyambut baik program ini, seperti menghemat uang jajan untuk ditabung.
Kepala SMAK Frateran Maumere Fr. M. Oswald, BHK, S.Pd, M.M. mengatakan sebanyak 250 siswa kelas X terpaksa dipulangkan karena makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan petugas mengalami kekurangan.
Kata dia, jumlah siswa di SMAK Frateran Maumere berjumlah 600-an siswa, namun makanan yang datang hanya berjumlah 370 kotak.
“Hari ini (kemarin, Red) sangat terlambat sampai jam 13:30 baru datang. Itu pun mengalami kekurangan,” ujarnya,
Selain kekurangan makanan, waktu distribusi makan ke sekolah pun sangat terlambat sehingga pihak sekolah berharap agar ke depannya mungkin bisa dipercepat untuk distribusi makanan ke sekolah.
Makanan gratis juga diberikan kepada siswa SMPK Frater Maumere di Kabupaten Sikka NTT mulai mendapatkan makan bergizi gratis (MBG) pada Senin 17 Februari 2025.
Para siswa SMPK Frater Maumere ini mengaku senang dan bahagia mendapatkan makanan bergizi gratis dari program Pemerintah Pusat.
Meliana Amelia Jones salah satu siswa di SMPK Frater Maumere mengaku senang dan bahagia mendapatkan makanan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Para siswa pun menyampaikan terima kasih kepada presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sudah menyelenggarakan program makan bergizi gratis hingga ke wilayah Kabupaten Sikka.
"Programnya sangat bermanfaat dan membantu anak-anak sekolah, Terimakasih Bapak Prabowo," kata Amelia. Seraya menambahkan, makanannya enak dan bisa menambah gizi dalam perkembangan para siswa.
Kepala Sekolah SMPK Frater Maumere, Fr.M.Herman Yoseph, BHK mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) hari pertama di SMPK Frater Maumere menyasar 923 siswa.
“Semoga progam ini terus berkesinambungan dan berjalan trus untuk menciptakan generasi emas. Kita berharap program ini terus berlanjut, hari ini (kemarin, Red) anak-anak antusias dan sangat menikmati makanan yang disediakan, " ujarnya.
Pantauan Pos Kupang, satu unit mobil pengangkut makan bergizi gratis tiba di SMPK Frater Maumere sekitar pukul 12:13 Wita yang dikawal aparat TNI dan Polri. Kemudian ratusan paket makanan ini didistribusikan ke masing masing siswa yang sudah menunggu di ruang kelas masing-masing.
Dapur sehat untuk makan bergizi gratis (MBG) perdana ini ditangani Yayasan Inang Anselmia dibawah pengawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Badan Gizi Nasional.
Sementara itu, Dandim 1603/ Sikka, Letkol Arm Denny Riesta mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) di hari pertama ini menyasar 3.025 siswa yang tersebar pada tujuh sekolah di Kota Maumere.
"Hari ini ada 7 sekolah penerima manfaat progam MBG ini, ada dua SD, dua SMP dan tiga SMA. Total 3.025 orang penerima manfaat, Mungkin karena ini hari pertama, ini mungkin menjadi evaluasi ke depannya, "ujarnya saat memantau MBG di SMAK Frateran Maumere.
Ketujuh sekolah itu antara lain, SDI Kota Uneng, SDI Sinde Kabor, SMP Frater Maumere, SMP Seminari BSB, SMA Frater Maumere, SMA Seminari BSB dan SMK Santa Matilda Maumere.
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera, Dandim 1603/ Sikka, Letkol Arm Denny Riesta dan personil Polres Sikka memantau proses distribusi makan bergizi gratis (MBG) di SMAK Frateran Maumere.
Pj. Bupati Sikka disela-sela memantau distribusi makan bergizi gratis ini menjelaskan bahwa di Kabupaten Sikka pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah dimulai sejak Senin 17 Februari 2025.
Ia berharap MBG ini memberikan satu manfaat yakni membangun potensi anak-anak sekolah supaya mereka terpenuhi kadar gizinya kemudian bisa belajar dengan baik dan bisa meningkatkan potensi mereka sehingga bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Kami akan memantau terus progam makan bergizi gratis ini,"ujarnya.
Temukan belatung
Pelajar SMPN 1 Komodo Labuan Bajo, menemukan belatung di sayuran pada hari pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Manggarai Barat, Senin (17/2).
Padahal sebelum makanan didistribusikan ke pelajar, petugas Loka POM Manggarai Barat telah melakukan pemeriksaan sampel dan merekomendasikan bahwa makanan tersebut layak dikonsumsi.
"Setelah petugas membagikan makanan kami menemukan ada ulat pada makanan. Kami minta pemasak dan ahli gizi untuk memperhatikan agar kami tidak salah memakan," kata Grace, salah satu pelajar SMPN 1 Komodo. Selain belatung, ungkap Grace, buah yang berikan sudah bau dan busuk.
Adapun seporsi menu MBG yang dibagikan ke pelajar SMPN 1 Komodo berisi nasi, sayur kacang panjang, ayam goreng, dan potongan buah melon. Makanan tersebut disajikan dalam 1 kotak makan dari plastik.
Kepala Sekolah SMPN 1 Komodo Matias Dima, meminta penyedia untuk mengevaluasi pelaksanaan Program MBG di sekolahnya.
"Usai kegiatan, penyedia kami panggil untuk mengevaluasi persiapan dan kesehatan makanan yang diberikan ke siswa. Kita berharap masalah di hari pertama tidak terjadi lagi hari berikutnya," ujar Matias.
Yayasan Sejahtera Desaku selaku penyedia MBG di Manggarai Barat belum berkomentar terkait adanya belatung pada makanan yang didistribusikan ke SMPN 1 Komodo.
Program MBG di Kabupaten Manggarai Barat sendiri menyasar enam sekolah, yaitu dari 1 Sekolah Menengah Pertama dan 5 Sekolah Dasar. Enam Sekolah tersebut berada di kota Labuan Bajo.
Sebanyak 3.000 kotak makan akan terus didistribusikan ke 6 sekolah tersebut setiap hari, dari Senin hingga Jumat.
Program MBG juga diberikan kepada siswa-siswa di Kabupaten Ende. Sebanyak 2.228 siswa SMK Negeri Ende dari total 2.565 siswa di Kabupaten Ende mendapatkan manfaat MBG yang mulai diluncurkan.
Program MBG perdana di wilayah Kabupaten Ende mencakup lima sekolah di antaranya TK Nanganesa 37 siswa, SDI Lokoboko 59 siswa, SDI Otombamba 109 siswa, SDI Ndona 372 siswa, dan SMK Negeri 2 Ende 2.288 siswa.
Menu makanan disusun tim ahli gizi dari Yayasan Putra Persada Bakti, penyedia program, untuk memastikan kandungan nutrisi yang seimbang dan mencukupi kebutuhan tubuh para pelajar.
Maksi Deki, perwakilan dari Yayasan Putra Persada Bakti, menyampaikan, pihaknya sangat memperhatikan kualitas gizi dalam setiap sajian berupa nasi, daging ayam, sayur, tahu tempe, dan buah-buahan tanpa air dan alat makan.
Sedangkan air dan alat makan disiapkan sendiri oleh siswa di masing-masing sekolah termasuk di SMK Negeri 2 Ende.
"Air minum dan sendok anak-anak sendiri yang siapkan. Sedangkan alat makan, menu dan lain-lain itu sudah siap dari dapur yang bersangkutan. Kita tinggal terima dan distribusikan kepada anak-anak," ujar Fransisco.
Kepala SMK Negeri 2 Ende, Fransisco Soares kepada Pos Kupang, Senin (17/2) mengatakan, dirinya bersyukur karena meskipun jumlah siswa di sekolahnya mencapai 2.394 siswa mendapatkan kesempatan perdana menerima program MBG.
"Jadi program ini bagi saya cukup membantu anak-anak yang belajar di satuan pendidikan ini. Rata-rata anak-anak ini berasal dari golongan ekonomi lemah ke bawah. Kehadiran program ini untuk mereka, bagi saya sudah sangat membantu," kata Fransisco.
Lebih lanjut dia mengatakan, program MBG untuk pelajar ini akan dilaksanakan selama lima hari dalam satu minggu yakni Senin-Jumat. Mengingat jumlah siswa di SMK Negeri 2 Ende yang mencapai dua ribu lebih maka proses pendistribusian MBG juga membutuhkan waktu lebih untuk penyajian dan lain-lain.
"Sehingga kita akan sesuaikan kondisi waktu sehingga pelayanannya tidak kocar-kacir. Tadi (kemarin, Red) itukan karena semua menjelang pulang jadi anak-anak terlalu ramai di aula. Untuk hari berikut ini kita sudah sampaikan ke pihak penyedia supaya kita sesuaikan jamnya, sehingga bisa dikondisikan dengan baik waktu pendistribusian makanan kepada anak," tutup Fransisco.
Perencanaan Tak Matang
Sebanyak 7 sekolah di Kabupaten Sikka NTT mulai mendapatkan makan bergizi gratis ( MBG ) program Pemerintah Pusat, pada Senin (17/2).
Namun, sebanyak 250 siswa di SMAK Frateran Maumere tidak dapat makan bergizi gratis ini dan akhirnya dipulangkan pihak sekolah pada Senin Siang.
Menanggapi program MBG ini, Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Sikka Stef Sumandi menilai program makan bergizi gratis (MBG) tidak matang perencanaanya. Selain itu DPRD Sikka pun hingga saat ini belum ada informasi terkait pelaksanaan MBG di Kabupaten Sikka.
"Menurut saya, ini program yang tidak matang perencanaanya. Kami di DPR saja tidak tahu bahwa di Kabupaten Sikka sudah dilaksanakan program ini," ujarnya.
Dijelaskannya, dari awal ia menduga banyak anak-anak yang tidak dapat makan bergizi gratis ini karena akses dapur ke sekolah yang jauh.
"Di kota saja begini, apalagi di kampung –kampung. Bisa jadi makanan yang dibawa dari dapur sampai ke sekolah terlambat dan anak-anak sudah pulang. Makanan bisa jadi basi" katanya.
Kata dia, Pemerintah pusat mestinya merencanakan secara matang dan lebih efisiennya yakni dengan mengintegrasikan ke komunitas yang ada di sekolah seperti kantin-kantin sekolah. Sehingga, pemilik kantin tetap mempunyai pendapatan untuk menghidupi keluarganya.
"Bisa perdayakan ibu-ibu kantin di sekolah, supaya makanan itu bisa didistribusikan ke sekolah tepat waktu," jelasnya.
Menurutnya, program makan bergizi gratis ini akan menambah jumlah pengangguran karena kantin-kantin di sekolah akan sepi pembeli karena sudah ada program makan bergizi gratis.
"Kalau ke depannya program ini lebih efektif lagi, akan menciptakan pengangguran baru, makanan tidak dibeli lagi anak-anak, Mereka kehilangan pendapatan," jelasnya.
Seraya menambahkan, pemerintah memotong usaha pemilik kantin di sekolah - sekolah dengan hadirnya program makan bergizi gratis ini.
Ia pun mempertanyakan terkait makanan yang diambil untuk menjamin makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi pestisida dan proses pengolahan. Selain itu, Sumandi menyoroti pemangkas anggaran infrastruktur oleh pemerintah pusat yang akan berdampak terhadap masyarakat kecil seperti tukang bangunan yang memperoleh pendataan dari proyek-proyek pemerintah.
Butuh Rp 25 triliun tiap bulan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 25 triliun per bulan untuk percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikan Dadan usai ditanya soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa Rp 24 triliun hasil efisiensi anggaran dipakai untuk membiayai MBG.
"Saya sudah jelaskan, kalau percepatan itu harus dilakukan, maka BGN itu butuh untuk 2025, butuh Rp 25 triliun per bulan untuk makan bergizi," kata Dadan ditemui di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin (17/2).
Ditanya apakah Rp 24 triliun hasil efisiensi anggaran itu sudah digunakan, Dadan pun memastikannya. Menurut dia, puluhan triliun rupiah hasil efisiensi anggaran itu memang dipakai untuk membiayai program MBG.
"(Dipakai) untuk memberikan makan kepada seluruh penerima manfaat," ucapnya.
Dadan menyatakan target total penerima manfaat MBG sejauh ini 82,9 juta orang. Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo mengatakan, pemerintah terpaksa menggunakan dana hasil efisiensi anggaran sebesar Rp 24 triliun untuk mendukung program MBG.
Prabowo mengatakan hal itu dalam pidatonya saat Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
"Rp 24 triliun terpaksa saya pakai untuk Makan Bergizi Gratis. Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan,” ujar Prabowo.
Prabowo awalnya menjelaskan bahwa pemerintah memang tengah melakukan penghematan anggaran dalam dua tahap. Tahap pertama, diproyeksikan total pengumpulan dana yang dihasilkan dari penghematan anggaran mencapai Rp 608 triliun.
Kemudian, tahap kedua akan difokuskan pada pemangkasan belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang dianggap kurang efisien dengan total target penghematan Rp 308 triliun. (cr4/uka/cr8/kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.