NTT Terkini
Jelang Selesai Pimpin NTT, Andriko Kunjungi Rote Ndao dan Tanam Padi
harga lobster mahal di Indonesia, di antaranya waktu lama untuk budi daya lobster, pakan sampai biaya operasional,
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjelang berakhirnya memimpin Provinsi Nusa Tenggara Timur, Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao.
Pada agenda 15-16 Februari 2025 di Rote Ndao, Andriko juga ikut menanam padi bersama petani di Desa Matasio Kecamatan Rote Timur.
Selain itu, Andriko juga melihat lahan persawahan yang terletak di Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, mengunjungi PT. Cakrawala Lautan Abadi (CLA) yang merupakan perusahaan budidaya Lobster yang terletak di perairan Mulut Seribu, Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko.
Di Daiama, Andriko meminta masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai Petani untuk benar-benar memaksimalkan lahan yang tersedia. Lahan kosong harus ditanami dengan tanaman produktif.
Baca juga: Kalak BPBD NTT Minta Lintas Sektor Berkolaborasi Hadapi Cuaca Ekstrem
“Ketika saya ditugaskan pertama kali sebagai Pj. Gubernur NTT, tempat yang pertama saya kunjungi adalah Rote. Dan sekarang saya kembali ke Rote diakhir masa jabatan saya," kata Andriko, Senin (17/2/2025) dalam keterangannya.
Andriko mengatakan, instruksi dari Presiden Prabowo Subianto sudah jelas. Terutama menyangkut ketahanan pangan untuk mencegah impor beras dari luar negeri.
Sisi lain, kolaborasi semua pihak merupakan kunci keberhasilan untuk mewujudkan swasembada pangan. TNI/Polri, kata dia, akan terlibat dalam program swasembada pangan.
Di PT. CLA yang merupakan perusahaan budidaya lobster, Andriko mengapresiasi Kabupaten Rote Ndao yang dapat menyuplai kebutuhan lobster yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia.
Dia menyampaikan terima kasih karena bisa berkunjung ke sini, salah satu titik yang sangat berharga dan melihat langsung bagaimana lobster dibudidaya.
Terlebih, kat dia, tempatnya termasuk surga yang tersembunyi yang dimiliki oleh Rote Ndao. Lobster merupakan masa depan pangan internasional.
"NTT dianugerahi hasil laut yang melimpah. Kekayaan yang harus kita jaga dan manfaatkan untuk kemakmuran masyarakat,” jelas Andriko.
Menurut dia, beberapa faktor yang membuat harga lobster mahal di Indonesia, di antaranya waktu lama untuk budi daya lobster, pakan sampai biaya operasional, perawatan dan metode budidaya.
Sementara di Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Andriko mengimbau agar masyarakat setempat yang juga mayoritas berprofesi sebagai petani agar memaksimalkan lahan yang tersedia.
Andriko juga berdiskusi terkait beberapa kendala yang dialami para petani setempat dan meminta untuk diusulkan proposal terkait berbagai kebutuhan, mulai dari pengadaan benih, pupuk hingga alat pertanian agar dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
Dia menegaskan pemerintah pasti akan membantu usulan yang diajukan para petani mendukung aktivitas pertanian. Apalagi, program makan bergizi gratis (MBG) membutuhkan sumber daya pangan yang banyak.
“Kita harapkan supply chain-nya berasal dari kita sendiri," kata dia. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.