Kabupaten Kupang Terkini
Isolasi, Karantina dan Biosecurity Kandang Kunci Tangkal ASF
Terkait dengan gejala, virus ASF sangat mirip dengan virus Hogcholera. Gejala paling umum adalah demam tinggi dan nafsu makan tiba-tiba turun drastis
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Akademi Politani Kupang, Petrus Malo Bolu, Minggu 16 Februari 2025 menyampaikan tiga kunci menangkal virus ASF yang menyerang terrnak babi dimana saat ini sementara merebak di Flores.
Yang pertama kata dia peternak perlu melakukan isolasi Terhadap babinyang terserang virus ASF.
Kemudian melakukan karantina terpisah dengan ternak yang sehat agar tidak menjangkiti ternak lain.
Selain itu yang paling penting adalah biosecurity kandang yang terus dijaga dengan membatasi aktifitas di sekitar kandang dan selalu steril saat berurusan dengan ternak. Ke
Menurut Petrus, virus ASF sampai saat ini belum ada obat atau vaksinnya dan juga tak bisa ditangkal dengan antibiotik manapun.
Baca juga: Cara Pemkab Sikka NTT Cegah Penyebaran Virus ASF pada Ternak Babi
Terkait dengan gejala, virus ASF sangat mirip dengan virus Hogcholera. Gejala paling umum adalah demam tinggi dan nafsu makan tiba-tiba turun drastis.
Saat terserang virus ini, kulit babi akan muncul banyak bintik merah dan harus kebiruan pada nadi babi dan akan terjadi kematian mendadak dalam waktu satu sampai tiga hari.
Munculnya virus ASF ini sering tergantung musim dimana akan berkembang dengan baik disaat musim hujan dengan kelembaban tinggi.
Penyebaran ASF juga akan cepat bisa terjadi perpindahan ternak antar wilayah sehingga dia menyarankan agar ada isolasi Wilayah yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus ASF.
Selain itu musim pesta juga menjadi salah satu faktor yang mempercepat penyebaran ASF karena akan ada perpindahan ternak antar wilayah.
ASF di suatu lokasi tidak akan benar-benar hilang bila tiga kunci menangkal ASF tidak dilakukan bahkan dia mengatakan ASF hanya bersirkulasi ke tempat laindaan akan kembali bila ada perpindahan ternak tak dikendalikan.
Menurut dia, selama ini Pemerintah selama ini sudah mengeluarkan beberapa peraturan tapi perlu melakukan monitoring terus menerus.
Kata dia pemerintah juga perlu melakukan isolasi Wilayah serta peringatan kepada peternak supaya jangan melakukan pergerakan hewan ke tempat lain yang masih bebas ASF.
"ASF sudah dari tahun 2020 masih ada penyakit ini di NTT jadi kita tidak boleh bosan menyampaikan kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap ASF. Jadi terus lakukan biosecurity, isolasi dan karantina di rumah masing-masing itu sangat penting," tutupnya. (ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.