Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 14 Februari 2025, Mawar untuk Satu Hari tapi Kamu Selamanya
Di hari Valentine ini kita mengasihi sesama, keluarga dan teman, sahabat, pacar dan pasangan. Jangan tunda lakukanlah sekarang ini
Oleh : Pastor Jhon Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 14 Februari 2025, Mawar untuk Satu Hari tapi Kamu Selamanya
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Peringatan Wajib Santu Sirilus dan Metodius.
Hari Kasih sayang
Lectio: Kejadian 3:1-8; Mazmur 32:1-2,5,6,7;
Markus 7:31-37
Meditatio:
Hari Valentine atau Valentine Day berasal dari kisah seorang imam Katolik Roma bernama Valentinus, pada abad ke 3 Masehi. Kala itu, Kaisar Claudius II melarang pernikahan karena dia percaya bahwa pernikahan
akan membuat prajuritnya menjadi lemah dan tidak siap berperang.
Valentinus tidak setuju dengan keputusan Kaisar Claudius II. Valentinus memberkati pernikahan secara diam-diam dan rahasia. Ketika diketahui oleh Kaisar Claudius II, Valentinus pun dipenjarakan dan dihukum mati
pada 14 Februari 270 masehi. Hari kematian St. Valentinus itu menandai awal mula dirayakannya Valentine Day setiap tanggal 14 Februari. Dan kisah Valentinus inilah yang lebih banyak dipercaya kebanyakan orang sebagai asal mula Valentine Day.
Hari ini kita merayakan Hari Valentine. Hari ini pula orang menyatakan kasih sayang kepada temannya, pacarnya, pasangannya, anggota keluarganya. Kasih sayang itu dinyatakan dalam berbagai bentuk, memberikan bunga mawar, boneka, sapu tangan, cincin, cokelat dan sebagainya. Ada seorang pemuda memberikan bunga mawar kepada temannya dan mengatakan: Saya mengagumi dua hal yakni kamu dan
mawar.
“Mawar untuk satu hari dan kamu selamanya”. Kamu telah mengajari aku hal terbaik untuk bertahan dalam hidup adalah perhatian dan kasih sayang. Selamat Hari valentine untuk orang dalam hidupku yang tahu lebih banyak tentang aku daripada orang lain dan tetap menghargaiku. Masih banyak ucapan valentine.
Yesus mengajarkan kita satu model kasih sayang. Injil Markus (7: 31-37) hari ini mengisahkan bagaimana banyak orang takjub dan tercengang melihat apa yang terjadi. Mereka melihat bahwa Yesus menyembuhkan
orang gagap dan tuli. Orang banyak percaya akan keadilan dan belas kasih Tuhan. Mukjijat penyembuhan orang yang gagap dan tuli itu menunjukkan bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Percaya dan
membuka hati itulah kuncinya.
Melihat apa yang terjadi, orang banyak berkomentar, ”Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata”.
Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari kasih sayang ini?
Pertama, Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama dengan penuh belaskasih termasuk mereka yang belum beruntung, yang menderita sakit dan yang berkebutuhan khusus. Di hari Valentine ini kita mengasihi sesama, keluarga dan teman, sahabat, pacar dan pasangan. Jangan tunda, lakukanlah sekarang ini.
Kedua, Orang gagap dan tuli memberi kita teladan bahwa entah apapun yang kita alami, kotor apapun hidup kita, sakit penyakit dan penderitaan, Tuhan menerima kita dengan tangan terbuka dan menjunjung tinggi
kemanusiaan kita. Di hari Valentine, kita juga saling menghormati dan menghargai sesama.
Ketiga, orang gagap dan tuli berjuang menyerahkan seluruh hidupnya kepada kehendak Tuhan. Dia berpasrah diri kepada kehendak Tuhan. Bersama dengan orang yang dikasihi, kita belajar berserah diri dan bukan memaksa Tuhan mengabulkan semua keluh kesah, serta keinginan dan kecenderungan kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.