NTT Terkini
Pemerintah Pusat Komitmen Dorong Transformasi Bidang Pangan di Provinsi NTT
Transformasi bidang pangan di NTT penting dilakukan karena sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi regional
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) terus mendorong transformasi bidang pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Transformasi bidang pangan di NTT penting dilakukan karena sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi regional dan persiapan Indonesia Emas 2025.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Sugeng Santoso di Kupang, Selasa (11/2/2025).
Sugeng menyampaikan ini ketika memberi presentasi dalam seminar bertajuk “Duduk Ba Omong: Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju, dan Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT.
Sugeng menjelaskan bahwa secara nasional, model transformasi ekonomi di bidang pangan dipetakan dalam skema hulu ke hilir, yang meliputi tahapan agroinput (agribisnis hulu), budi daya, pascapanen dan hilirisasi, serta pemasaran.
“Transformasi di bidang pangan juga akan berkontribusi bagi ekonomi NTT yang sasaran pertumbuhannya 4,8 hingga 5,7 persen pada 2025,” kata Sugeng seperti dilansir dari Antaranews.com.
Ia menyebutkan terdapat dua wilayah di NTT yang masuk dalam Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP). Kedua wilayah tersebut meliputi Kabupaten Belu dan Kabupaten Sumba Tengah.
KSPP, kata dia, menjadi langkah transformatif yang bertujuan untuk penguatan ketahanan pangan menuju swasembada pangan.
Baca juga: Meski Ada Efisiensi Anggaran, Distan Ende Optimis Bakal Swasembada Pangan
Pada Senin (10/2/2025), sehari sebelumnya, ia turut meninjau langsung lokasi KSPP di kawasan transmigrasi Tasifeto-Mandeu di Kabupaten Belu.
Di samping itu, kebijakan transformatif lainnya yang sedang dijalankan adalah melalui pendayagunaan penyuluh pertanian di setiap desa.
Sugeng mengatakan bahwa penyuluh pertanian sangat berperan penting dalam peningkatan kapasitas petani.
Berdasar data Kementan 2024, jumlah total penyuluh pertanian di Indonesia 37.771 orang. Adapun penyuluh pertanian di NTT tercatat 1.952 orang
“Jumlah SDM penyuluh pertanian masih kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional, sehingga upaya pendayagunaan sedang dijalankan. Hal ini urgen karena dalam rangka percepatan swasembada pangan,” katanya.
Ia menyatakan Kemenko Pangan terus berkomitmen untuk mendorong transformasi di bidang pangan baik di tingkat desa, daerah/provinsi, dan nasional.(*/ANT)
Sumber : Antaranews.com
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.