Tenaga Kesehatan Demo
Manajemen RSUD Prof Johannes Kupang NTT Klaim Pemotongan Sudah Disepakati
pemotongan juga karena terjadi beberapa masalah. Masalah itu seperti liburan hari raya Natal, kemudian penundaan operasi.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Manajemen RSUD Prof Johannes Kupang mengeklaim pemotongan uang jasa sudah disepakati bersama seluruh wakil direktur dan manajemen.
"Ini persoalan bukan diputuskan oleh Direktur dan Wadir Keuangan saja, tidak. Kita rapat seluruh manajemen ikut," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Prof Johannes Kupang, drg Iien Adriany, Rabu (12/2/2025).
Diketahui, buntut dari pemotongan uang jasa di RSUD Prof Johannes Kupang, sejumlah tenaga kesehatan melakukan protes pada Rabu pagi. Mereka meminta ada transparansi dari manajemen ihwal pemotongan itu.
Pemotongan itu juga merupakan imbas dari efisiensi 40 persen. Ujungnya adalah pemotongan pada jasa nakes.
Baca juga: Pemkot Kupang Dukung Aksi Bersih Pantai PWI NTT Peringati Hari Pers Nasional 2025
Dia menjelaskan, pemotongan juga karena terjadi beberapa masalah. Masalah itu seperti liburan hari raya Natal, kemudian penundaan operasi.
Drg Iien Adriany mengatakan, pendapatan di ICU juga terjadi penurunan akibat rusak. Konsekuensi dari itu maka terjadi pemotongan.
"ICU memang digeser tapi tidak banyak. Mengurangi pendapatan juga," kata dia.
Lain sisi, ada pemotongan pada BPJS Kesehatan selama satu tahun untuk para nakes. Pemotongan lainnya adalah pajak.
"Banyak hal yang diselesaikan dan itu menjadi jasa. Memang Januari ini pasti turun karena tidak ada pemotongan itu," kata dia.
Dia mengatakan, semua rincian pembayaran jasa sudah dibagikan ke para kepala bagian. Ia meminta nakes mempelajari itu secara detail.
"Saya minta dengan hormat, penuh kerendahan hati, jangan sampai pelayanan terganggu, nanti Februari kita terganggu lagi," ujarnya.
Ia mengaku akan menerima laporan dari Wadir Keuangan setelah laporan itu dicermati dengan baik oleh semua nakes. Bila ada keganjalan, dia akan memberi penjelasan.
"Ada hal-hal yang merasa tidak pas atau tidak cocok, maka bapak ibu datang ketemu Wadir Keuangan, dengan semua data dan dokumen," ujarnya.
Dia menegaskan, semua keputusan ini tidak tiba-tiba diterapkan. Namun, sudah dilalui dengan rapat bersama para pemangku kepentingan di RSUD Prof Johannes Kupang. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.