Ngada Terkini

Soal Krisis Air di Kota Bajawa Pihak Perumda Akui Belum Ada Progres

penanganan darurat pemenuhan air bersih bagi warga yang terdampak dan penanganan longsor yang terjadi di sumber mata air Mukuvoka.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
RAPAT – Pemkab Ngada bersama DPRD bahas penanganan krisis air di Kecamatan Bajawa di Kantor Dinas PU Ngada, Senin (3/2/2025) 

Laporkan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA-Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada bersama Pemerintah dan Perumda Bajawa menggelar rapat koordinasi terkait penanganan krisis air minum bersih di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh PLH Sekda Ngada Jhoni Dopo di Kantor Dinas PU Ngada, Senin 3 Februari 2025.

Hadir dari unsur DPRD Ngada, Ketua   Romi Juji, Wakil Ketua 1 Rudi Wogo dan Wakil Ketua 2 Jois Jawa dan Dirut Perumda Bajawa Yoseph Sua.

Hadir juga perwakilan dari BPBD Ngada, Asisten 2 Setda Ngada dan beberapa pimpinan OPD terkait.

Baca juga: Diduga Sebarkan Berita Bohong, Bupati Ngada Lapor LIG di Polres Ngada 

Rapat ini membahas dua hal yaitu, penanganan darurat pemenuhan air bersih bagi warga yang terdampak dan penanganan longsor yang terjadi di sumber mata air Mukuvoka.

PLH Sekda Ngada Jhoni Dopo yang juga Kadis PU Ngada menganggap ini sudah menjadi situasi darurat karena terkait kebutuhan dasar masyarakat.

“Penanganan kelangkaan air ini bersifat emergensi maka dari itu  hari ini kita rapat  untuk mengambil langkah darurat agar kebutuhan air bagi masyarakat tetap terpenuhi dengan baik, “ ungkap Jhoni Dopo.

Diketahui bencana longsor yang terjadi di sumber mata air Mukuvoka pada 25 Desember 2024 menyebabkan krisis air di Kecamatan Bajawa berlangsung sudah dua Minggu.

Dirut Perumda Bajawa Yoseph Sua mengatakan sumber mata air Mukuvoka tertimbun longsor perkiraan kedalaman 5 meter. Tumpukan material seperti batu, tanah dan rumpun bambu menyebabkan penanganan membutuhkan waktu cukup lama.

Kata Dia, penanganan selama ini belum ada progres yang signifikan. Namun pihak dari Perumda Bajawa terus berupaya menggali tumpukan longsor untuk menemukan Bron captering tertimbun.

“Penanganan mulai tanggal 27, tetapi tidak mengalami perubahan karena kondisi hujan dan ada longsor susulan,” kata Yoseph.

Longsor di sumber mata air ini berdampak besar bagi masyarakat di Kecamatan Bajawa. Sumber mata air ini merupakan salah satu sumber mata air untuk Perumda Bajawa dengan debit besar dan kualitas yang baik.

Adapun langkah darurat yang diambil sejauh ini untuk pemenuhan air minum masyarakat yang terdampak penyaluran air menggunakan mobil tangki dengan mengambil di bak seribu dan kali Batu.

Sementara Wakil Ketua 2 DPRD Ngada Jois Jawa mendorong pemerintah untuk ambil langkah darurat. Langkah  darurat itu dengan menggerakkan mobil tangki baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun pengusaha.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved