Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 27 Januari 2025, “Ia kerasukan Beelzebul”
tidak tergoyahkan oleh pendapat orang lain? Yesus menekankan pentingnya memilih pihak: kita tidak bisa melayani dua tuan.
Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 27 Januari 2025, “Ia kerasukan Beelzebul”
Hari Senin Pekan Biasa III
Bacaan I: Ibr. 9: 15.24-28
Injil: Markus 3: 22-30
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kerasukan setan sudah menjadi buah bibir kalangan masyarakat akar rumput dalam keseharian hidup mereka.
Ada banyak kejadian yang dianggap tidak sesuai dengan jalan Tuhan dan dengan sendirinya kita mengerti ada jalan kegelapan yang sedang dijalani.
Kita seringkali juga kadang terjebak dalam situasi kegelapan dan membawa kita jatuh dalam dosa. Maka kita sebagai seorang pengikut Kristus diminta untuk selalu setia kepada Tuhan yang adalah penjamin hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita merenungkan tema "Ia Kerasukan Beelzebul," yang mengajak kita untuk memahami perbedaan antara kuasa Tuhan dan kuasa kegelapan, serta bagaimana kita merespons tantangan dan kebingungan dalam hidup kita.
Permenungan kita dari kedua bacaan ini adalah pertama dari bacaan Ibrani (9:15, 24-28), kita diingatkan bahwa Yesus adalah perantara perjanjian baru yang memberikan penebusan bagi umat manusia.
Dia datang untuk memberikan diri-Nya sebagai korban, sehingga kita dapat menerima keselamatan. Apakah kita menyadari betapa besar pengorbanan ini dan bagaimana hal itu memengaruhi hidup kita sehari-hari?
Kedua, dalam Injil Markus (3:22-30), kita melihat bagaimana Yesus dituduh kerasukan Beelzebul oleh para ahli Taurat. Tuduhan ini mencerminkan ketidakpahaman dan penolakan mereka terhadap kuasa dan misi-Nya.
Seringkali, kita juga menghadapi skeptisisme dan penolakan ketika berusaha berbagi iman kita. Bagaimana kita dapat tetap teguh dalam iman meskipun menghadapi tantangan semacam ini?
Yesus menanggapi tuduhan itu dengan menunjukkan bahwa suatu kerajaan yang terbagi tidak akan dapat bertahan. Ini mengingatkan kita bahwa kebenaran Tuhan tidak dapat dikalahkan oleh kebohongan atau penipuan.
Apakah kita berdiri teguh dalam kebenaran iman kita dan tidak tergoyahkan oleh pendapat orang lain? Yesus menekankan pentingnya memilih pihak: kita tidak bisa melayani dua tuan.
Apakah kita sepenuhnya menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan mengikuti-Nya, ataukah kita masih terjebak dalam ketidakpastian dan keraguan? Panggilan untuk memilih adalah panggilan untuk hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan.
Kesetiaan untuk tetap memilih Tuhan sebagai tujuan hidup kita adalah pilihan yang tepat walaupun banyak dari antara kita yang salah memilih dan jatuh dalam dosa dan dikuasai oleh kekuatan gelap yaitu kekuatan iblis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.