TTU Terkini

Gelar Monitoring, Komisi II DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara Temukan Tanaman Warga Diserang Hama

Hal ini bertujuan agar, hasil pertanian yang diperoleh masyarakat bisa membuahkan hasil yang maksimal demi menunjang konsumsi mereka selama 1 tahun.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Pose pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kabupaten TTU bersama petani dan aparat pemerintahan saat melaksanakan monitoring di sawah milik masyarakat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pimpinan dan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara menemukan sejumlah persoalan yang dialami masyarakat saat melakukan monitoring di sejumlah desa pekan lalu.

Dalam monitoring tersebut, ditemukan tanaman jagung sejumlah petani diserang hama.

Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Minggu, (26/1/2025),  Anggota DPRD Kabupaten TTU, Wilhelmus Kusi Nesi Oki mengatakan, monitoring tersebut diselenggarakan selama 5 hari di 5 desa yakni; Desa Nimasi, Desa Oenenu Utara, Dusun Beba (Desa Oelami), Desa Naiola, dan Desa Oenak.

Dalam monitoring tersebut ditemukan sejumlah persoalan bervariasi yang dialami masyarakat setempat. Mengingat mayoritas mata pencaharian penduduk di Kabupaten TTU adalah petani maka, monitoring dilaksanakan di musim hujan untuk memastikan persoalan yang mereka alami.

Ketika melakukan monitoring di Desa Oenenu Utara dan Nimasi, kata politisi Partai Golkar ini, ditemukan tanaman jagung milik masyarakat di wilayah tersebut diserang hama. Namun, kondisi hama ini tidak meluas.

Baca juga: 7 Titik Jalan Sabuk Merah Kabupaten TTU Terancam Longsor,Ini Tanggapan Anggota DPRD Rizal Anderias

Meskipun demikian, temuan ini merupakan bagian dari persoalan yang dialami masyarakat setempat. Oleh karena itu, diperlukan respon dari pemerintah daerah mengenai hal ini.

"Supaya ada tindakan pencegahan. Karena pertanian bagi masyarakat di lahan kering, tanamnya 1 tahun 1 kali saja. Sehingga hasil daripada itu diperuntukkan untuk konsumsi selama 1 tahun. Sehingga tanaman ini mesti kita jaga dan kita lindungi,"ujarnya

Hal ini bertujuan agar, hasil pertanian yang diperoleh masyarakat bisa membuahkan hasil yang maksimal demi menunjang konsumsi mereka selama 1 tahun.

Wilhelmus menjelaskan, Komisi II DPRD Kabupaten TTU menyarankan kepada Pemkab TTU melalui dinas pertanian dan penyuluh pertanian agar bisa menganalisis dan mengidentifikasi lebih lanjut tentang jenis hama dan penanganannya.

Masyarakat juga, lanjutnya, mengeluhkan distribusi pupuk pasca panen. Sehingga tidak relevan dengan kebutuhan para petani di lapangan.

"Tetapi tahun ini menurut penjelasan yang disampaikan penyuluh melalui dinas pertanian, katanya perlahan-lahan diperbaiki manajemennya sehingga bisa memberi akses yang cukup buat para petani bisa mendapat pupuk,"ucap Wilhelmus.

Ia menegaskan, kebutuhan akan pupuk saat ini sangat penting karena, kondisi tanaman sangat membutuhkan pupuk di usia sekarang. Sehingga distribusi pupuk saat ini bisa dimaksimalkan. (*)

 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved