Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 21 Januari 2025, “Tuhan Atas Hari Sabat”
Apakah kita aktif dalam melakukan perbuatan baik, terutama di hari-hari yang kita anggap istimewa?
Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 21 Januari 2025, “Tuhan Atas Hari Sabat”
Hari Selasa Pekan Biasa II
PW Sta. Agnes, Perawan + Martir
Bacaan I: Ibr. 6: 10-20
Injil: Markus 2: 23-28
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tuhan itu mahakuasa dan melampaui segala sesuatu termasuk hari Sabat. Eksistensi Allah itu sendiri tak bisa diukur karena berada di atas segalanya.
Sedangkan hari Sabat adalah ciptaan manusia untuk mengkhususkan hari dalam menghormati Allah. Untuk itu, Allah tak bisa dibandingkan dengan apapun itu.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita memperingati Santa Agnes, seorang perawan dan martir yang menunjukkan keberanian dan iman yang luar biasa dalam mengikuti Kristus.
Dalam bacaan Injil, kita melihat Yesus menegaskan otoritas-Nya atas hari Sabat, sebuah kesempatan untuk merenungkan makna dari hukum dan kewajiban kita sebagai pengikut-Nya.
Beberapa point yang menjadi refleksi kita yakni Pertama: Makna Hari Sabat. Dalam Injil Markus (2:23-28), Yesus menjelaskan bahwa hari Sabat diciptakan untuk manusia, bukan sebaliknya. Ini mengingatkan kita bahwa hukum Tuhan bertujuan untuk membawa kebaikan dan pemulihan, bukan menjadi beban.
Ketika kita merayakan hari Sabat, kita diundang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menemukan istirahat sejati dalam-Nya.
Dalam konteks kehidupan kita, apakah kita masih melihat praktik iman kita sebagai kewajiban, ataukah kita menyadari bahwa itu adalah kesempatan untuk mengalami kasih dan kehadiran Tuhan?
Kedua, Kekudusan dan Keberanian. Santa Agnes adalah contoh keberanian dalam mempertahankan iman, meskipun menghadapi penganiayaan.
Dia memilih untuk setia kepada Kristus, bahkan sampai mengorbankan nyawanya. Dalam bacaan Ibrani, kita diingatkan tentang janji Tuhan kepada mereka yang setia.
Seperti Santa Agnes, kita juga dipanggil untuk hidup dengan iman yang teguh, berani mengambil sikap untuk kebenaran dalam setiap aspek kehidupan kita.
Ketiga, Kepemimpinan Yesus. Yesus menekankan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat. Ini menunjukkan bahwa Dia memiliki otoritas untuk mengubah cara kita memahami hukum. Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk mengenali bahwa hubungan kita dengan Tuhan lebih penting daripada sekadar mengikuti ritual.
Apakah kita memberikan prioritas pada hubungan kita dengan Tuhan, ataukah kita terjebak dalam rutinitas tanpa menyadari makna dalam setiap tindakan kita?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.