Jakarta Terkini

Pramugari Cantik Osima Yukari jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta

Ada firasat aneh dirasakan tetangga Osima Yukari (30) di Kendal, Jawa Tengah sebelum kebakaran Glodok Plaza

Editor: Alfons Nedabang
WARTAKOTALIVE.COM/NURI YATUL HIKMAH
Kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ada firasat aneh yang dirasakan tetangga Osima Yukari (30) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sebelum kebakaran Glodok Plaza Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

Osima Yukari merupakan warga Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang menjadi korban kebakaran dan dilaporkan hingga kini belum ditemukan.

Osima merupakan seorang pramugari yang saat peristiwa kebakaran Glodok Plaza sedang menghadiri acara pesta ulang tahun temannya. 

Salah satu tetangga Osima yang enggan disebutkan namanya mengatakan dirinya memiliki firasat tak biasa pada Selasa (14/1) malam, atau sehari sebelum peristiwa kebakaran.

Malam itu, ia mendengar bunyi burung saling bersahutan di sekitar pemukimannya.

"Pas sehari sebelum kebakaran, saya dengar suara banyak burung terbang pada malam hari saling bersahutan bunyinya. Mungkin ini seperti firasatnya orang Jawa zaman dahulu, mesti ada sesuatu," katanya ditemui di Wonosari, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (19/1).

Ia mengatakan, suara burung-burung itu membuat istrinya ikut ketakutan. Bahkan, ia tak diperbolehkan keluar rumah meskipun sekadar untuk nongkrong bersama warga yang lain.

"Saya sampai tidak dibolehkan keluar, suasananya mencekam bagi saya. Dan tahu-tahu pas Kamis dapat kabar Osima jadi korban kebakaran," tuturnya.

Menurutnya keluarga Osima juga sudah menuju ke Jakarta setelah ada kabar musibah tersebut. Tak lupa, dirinya mendoakan agar keluarga korban diberi ketabahan atas musibah yang menimpa Osima. "Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini," ujarnya. 

Tetangga lain, Slamet mengaku telah mendengar kabar musibah yang menimpa Osima. Ia turut merasakan duka mendalam atas kejadian tersebut.

"Tentu kami juga ikut berduka cita, kemarin Pak Soni orang tua Osima sudah ke Jakarta setelah mendengar kabar itu," kata Slamet.

Ia bercerita, Osima Yukari merupakan sosok yang ramah dan hangat di kalangan masyarakat.  Meskipun jarang pulang ke rumah, namun tetangga mengenal betul sosok Osima.

"Dia itu sosok yang ramah, meskipun jarang pulang tetapi dia itu baik orangnya," terangnya.

Ia menambahkan, Osima memang jarang pulang lantaran sibuk dengan pekerjaannya sebagai pramugari di Jakarta.

Bahkan, Osima sudah langsung bekerja setelah lulus SMA. "Dia kan kerja jadi Pramugari di Jakarta, ya memang jarang pulang dianya," sambungnya.

Pantauan di rumah orang tua korban Edi Sunarsono atau Soni di Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pukul 14:30 WIB terpantau sepi.

Suasana duka nampak terasa dengan kondisi pintu rumah yang terkunci. Aktivitas di sekitar tetangga juga ikut sepi yang menambah kesan duka mendalam atas musibah yang menimpa keluarga Soni.

Rumah milik Osima Yukari yang berada di depan rumah orang tua pun, nampak sepi dengan pagar rumah yang ikut terkunci. Terlihat ada satu unit mobil dan sepeda motor yang berada di garasi.

Informasi yang dihimpun, rumah itu kini ditempati adik korban, yang saat ini juga tengah berada di Jakarta bersama keluarga melakukan tes DNA.

Atas arahan tetangga yang enggan disebut namanya, Tribun mengecek ke lokasi sanggar milik Soni yang merupakan tokoh kesenian di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Lokasi sanggar berada tak jauh dari rumah Soni maupun Osima Yukari, namun berbeda desa yakni di Desa Bangunsari. Di sanggar itu pun, juga tak ada aktivitas seperti biasanya ketika sore tiba.

Tribun kemudian berhasil menemui salah satu tetangga bernama Slamet, yang kebetulan lewat di depan rumah orang tua korban. Menurut Slamet, keluarga Soni telah menyusul ke Jakarta sejak Jumat (17/1).

"Pak Soni setahu saya sudah berangkat ke Jakarta pas kemarin, pas ada kabar itu," katanya.

Ia menambahkan, dirinya juga mengetahui kabar meninggalnya Osima Yukari yang menjadi korban kebakaran di Glodok Plaza Jakarta.

"Iya kalau setahu saya dia jadi pramugari, terus dapat kabar katanya jadi korban kebakaran di Jakarta, itu si," sambungnya.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengonfirmasi bahwa tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit dalam insiden kebakaran Glodok Plaza.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan memastikan seluruh korban kebakaran ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Tidak ada (yang dirawat di RS). Tidak ada korban terluka. Yang meninggal 8 orang," ujar Yohan.

Menurut dia, seluruh jenazah yang ditemukan di lokasi kebakaran sedang dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur.

"Proses ini dilakukan untuk memastikan identitas korban yang tewas dalam kejadian kebakaran tersebut," ungkap dia. 

Yohan pun menegaskan, pemerintah bersama pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran yang menghanguskan sejumlah bagian dari Glodok Plaza. 

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza.

"Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil," ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi.

Ahmad berujar pihaknya membutuham waktu yang tidak singkT dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran. Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

"Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak," jelasnya.

Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium.

"Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan," ungkapnya.

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko membenarkan baru saja ada satu kantong jenazah yang dikirimkan dari TKP di Glodok Plaza.“Iya benar,” ucap Hery kepada wartawan.

Hery enggan berbicara lebih lanjut mengenai bagaimana kondisi di dalam kantong jenazah tersebut. Per Sabtu (18/1) RS Polri telah menerima delapan jenazah dari 14 korban yang dilaporkan hilang dalam insiden kebakaran di Glodok Plaza pada Rabu (15/1) malam.

Adapun 14 orang tersebut adalah Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38). (tribun network/ags/nas/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved