Makan Bergizi Gratis
Penjabat Gubernur NTT Imbau Dukung Program MBG Gunakan Bahan Pangan Lokal
Andriko mengungkapkan bahwa peningkatan produktivitas pangan lokal juga akan mampu menjawab tantangan kemiskinan
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto mengimbau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar menggunakan bahan pangan lokal.
Andriko mengungkapkan bahwa peningkatan produktivitas pangan lokal juga akan mampu menjawab tantangan kemiskinan dan menyelesaikan persoalan stunting.
Dia menilai program MBG merupakan program untuk memenuhi asupan bagi anak-anak.
"Kita ingin agar bahan baku yang digunakan pada program makan bergizi gratis ini juga berasal dari daerah kita sendiri. Seperti beras dan sayur dari petani kita, daging dan telur ayam dihasilkan dari peternak lokal, dan ikan juga datang dari nelayan lokal," ujar Andriko, Jumat (17/1/2025).
Dengan begitu, program ini bukan saja menjawab masalah stunting dengan pemenuhan gizi seimbang, melainkan juga ada peningkatan ekonomi masyarakat.
Diketahui Andriko melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nagekeo. Dia meninjau sarana irigasi embung Deki yang terletak di Desa Dhereisa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.
Pemerintah ingin memastikan pemanfaatan embung sebagai sarana irigasi dalam optimalisasi produktivitas lahan, sebagaimana mendukung kebijakan Presiden terkait swasembada pangan.
"Embung Deki telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTT 4 tahun lalu untuk melihat pemanfaatannya bagi masyarakat di sini. Pemanfaatan embung ini sudah mulai berproses dan mengairi lahan sekitarnya," jelas Andriko.
Baca juga: Prabowo Persilakan Pemda Biayai Makan Bergizi Gratis
Dia menyebut itu merupakan contoh mengoptimalkan lahan yang ada dalam peningkatan produktivitas lahan. Andriko mengatakan, pemerintah perlu menambah embung di daerah lainnya.
"Kita ingin agar Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Bapak Pj. Bupati Nagekeo untuk mengirimkan usulan ke Kementerian Pertanian terkait potensi lahan, sarana irigasi (embung), pompa air, hingga benih dan pupuk. Ini juga untuk mendukung swasembada pangan yang diharapkan Bapak Presiden Prabowo," kata Andriko.
Dia meminta agar ada optimalisasi lahan untuk produktivitas pangan kita terus meningkat. Provinsi NTT memiliki 4 juta hektar lahan kering dan harus dimanfaatkan untuk swasembada dan kemandirian pangan. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.