Liputan Khusus

Lipsus - Plafon Ruang Kelas SD di Kupang NTT Ambruk, Guru Panik Siswa Terluka

Markus Toni Ndun, petugas keamanan di sekolah tersebut menjelaskan, insiden terjadi secara tiba-tiba saat siswa dan guru berada di dalam kelas.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/REY REBON
Kondisi plafon ruang kelas 1D di UPTD Sekolah Dasar Inpres (SDI) Oesapa Kota Kupang pasca ambruk pada Kamis (16/1/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Plafon ruang kelas 1D di UPTD Sekolah Dasar Inpres (SDI) Oesapa, di Jl. Pelita KM 10, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, ambruk saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang berlangsung pada, Kamis (16/1) sekitar pukul 09.00 Wita.

Markus Toni Ndun, petugas keamanan di sekolah tersebut menjelaskan, insiden terjadi secara tiba-tiba saat siswa dan guru berada di dalam kelas.

"Kejadian tadi pagi, disaat anak-anak dan guru sedang belajar," ungkap Markus.

Menurut Markus, plafon roboh akibat atap yang bocor sehingga struktur plafon tidak mampu menahan beban air yang merembes.

Pantauan Pos Kupang di lokasi menunjukkan ruang kelas 1D masih dalam kondisi porak-poranda. Puing-puing plafon yang roboh masih berserakan di dalam kelas. Sementara buku-buku pelajaran tertutup debu dari reruntuhan plafon tersebut.

Ruangan tersebut belum dibersihkan, dan proses belajar mengajar untuk kelas tersebut terpaksa dihentikan sementara.

Ambruknya plafon di ruang kelas 1D SDI Oesapa itu membuat puluhan siswa dan guru wali kelas panik, menangis, dan meminta pertolongan.

Salah satu siswa kelas 1D, Gabriel Renggi, menceritakan kepada ibunya, Ayu Nggelan, bagaimana dirinya merasa ketakutan selama insiden berlangsung.

"Gabriel cerita bilang dia takut karena semua teman-teman dan ibu guru menangis minta tolong saat plafonnya rubuh," ujar Ayu mengutip cerita anaknya kepada Pos Kupang melalui sambungan telepon.

Ayu mengatakan, anaknya pulang lebih awal dari biasanya, yang membuatnya curiga ada sesuatu yang tidak beres. Setelah ditanya, Gabriel mengungkapkan bahwa plafon ruang kelas mereka jatuh.

“Dia merasakan sakit di bagian kepala dan punggung akibat insiden tersebut,” ujarnya.

Untuk mengurangi rasa sakit yang dialami anaknya, Ayu mengoleskan minyak pada bagian tubuh yang terasa sakit. Meskipun demikian, Ayu menyatakan jika kondisi Gabriel membaik, ia akan tetap mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah pada keesokan harinya.

Ayu berharap pihak sekolah dan pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk memastikan keselamatan siswa dan guru dengan memeriksa serta memperbaiki kondisi bangunan sekolah yang mungkin sudah tua atau rusak.

"Kami berharap pihak sekolah dan pemerintah secepatnya melihat kondisi sekolah dan memperbaikinya lebih baik lagi, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi," tambahnya.

Pada saat insiden tersebut, Dina Joh, S.Pd, Wali Kelas 1D berjuang menyelamatkan 23 siswa-siswinya.  Aksinya yang spontan membuatnya terluka, tetapi berhasil mencegah korban jiwa di antara siswa-siswinya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved