NTT Terkini
Tanam Pohon Bareng Menhut di Kupang, Ahmad Yohan DPR Ungkap Keberpihakan Pemerintah
Isu itu cuman hoax. Karena yang benar adalah memaksimalkan hutan yang ada ini. Yang sudah kritis itu di hijaukan lagi dengan tanaman produktif
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Riset Dikti, Prof Stella Christie melakukan penanaman pohon di Kelurahan Penkase Oeleta Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT.
Ahmad Yohan dalam kesempatan itu, mengungkapkan keberpihakan pemerintah terhadap pengelolaan hutan. Ketua DPW PAN NTT itu mengaku dirinya sengaja diundang Menhut Juli Antoni untuk mengawasi pelaksanaan agenda itu.
"Bukan karena saya sahabat beliau. Tapi karena saya Wakil Ketua Komisi IV, saya disuruh hadir untuk mengawasi. Apakah yang dikerjakan beliau itu benar, atau tidak. Saya diajak menanam," kata Ahmad Yohan di Kupang, Selasa (14/1/2025) dalam keterangannya.
Presidium MN KAHMI itu menjelaskan mengenai isu yang beredar perihal pembongkaran 20 juta hektar hutan. Dia bilang, jika itu benar maka banyak pohon yang dibabat. Bisa jadi lokasi itu akan digunakan menanam jagung maupun persawahan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ibu kandung Tebas Anak Balita Hingga Tewas di Desa Soba Amarasi Kupang NTT
"Isu itu cuman hoax. Karena yang benar adalah memaksimalkan hutan yang ada ini. Yang sudah kritis itu di hijaukan lagi dengan tanaman produktif, pohon-pohon yang kemudian bisa digunakan untuk ketahanan pangan dan energi kita," ujar Ahmad Yohan.
Ahmad Yohan berkata, Menhut Juli Antoni memiliki komitmen untuk menjaga keberadaan hutan yang ada di Indonesia. Dia yakin sosok Juli Antoni mampu menyelesaikan persoalan menyangkut hutan. Ia mengajak publik tidak terpancing isu yang tidak benar.
Raja Juli Antoni mengatakan penanaman kali ini sekaligus memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang bertepatan pada tanggal 10 Januari, yang pertama kali digagas oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993.
"Hari ini kita memperingati hari penanaman 1 juta pohon yang pernah diinisiasi sama Presiden Soeharto pada tahun 1993," kata Menhut, dikutip Antara.
Ia mengatakan penanaman sejumlah anakan pohon itu terkait dengan ketahanan air. Dalam kesempatan tersebut Menhut mengajak seluruh masyarakat untuk membayangkan tentang cita-cita besar bangsa Indonesia.
"Untuk swasembada pangan dan energi tercapai kalau sumber air terganggu, sumber air menjadi tercemar tidak berfungsi baik," katanya.
Menhut Juli Antoni menyebutkan kegiatan ini juga mendukung Asta Cita ke-2 yang merupakan bagian dari upaya swasembada pangan. Selain itu penanaman serentak ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara masif dengan tujuan memulihkan 12,7 juta hektar hutan dan lahan yang terdegradasi.
Menhut Raja Antoni meyakini kelestarian hutan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat merupakan tiga pilar yang dapat dilakukan dan saling berkaitan.
"Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan masyarakat itu pasti. Ini adalah 3 pilar yang tidak boleh kita potong-potong, tidak boleh hutannya rusak demi ketahanan pangan misalkan, atau mendirikan sekolah kemudian merusak hutan, atau sebaliknya menjaga hutan tapi tidak memiliki implikasi pada kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
"Jadi sekali lagi, hutan kita harus lestari pembangunan tidak boleh henti, dan kesejahteraan masyarakat itu penting," tambah dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.