Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 15 Januari 2025, “ke Tempat yang Sunyi dan Berdoa”

kepada-Nya dengan segala beban dan kesedihan kita. Apakah kita bersedia untuk membuka hati dan membiarkan-Ny

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu (15/1/2025), “ke Tempat yang Sunyi dan Berdoa” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 15 Januari 2025, “ke Tempat yang Sunyi dan Berdoa”

Hari Rabu Pekan Biasa I  
Pesta Santo Arnoldus Janssen
Bacaan I:  Ibr.  2: 14-18
Injil:  Mrk.  1: 29-39

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Mencari dan menemukan tempat yang sunyi untuk berdoa adalah salah satu cara terbaik untuk membangun relasi dengan Tuhan setelah begitu banyak kesibukan harian kita.

Masalah paling nampak adalah karena kita masih terlalu sibuk maka sulit untuk menemukan waktu dan tempat yang benar untuk berdoa.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada perayaan Santo Arnoldus Janssen, kita diingatkan akan pentingnya doa dan pengabdian dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus.

Bacaan Ibrani (2:14-18) mengajak kita untuk merenungkan tentang kemanusiaan Yesus dan pengorbanan-Nya. Dia mengambil bagian dalam segala hal yang kita alami, sehingga Dia mampu menjadi Penolong bagi kita.

Melalui penderitaan-Nya, Yesus menunjukkan betapa dekatnya Dia dengan kita, mengingatkan kita bahwa Dia memahami kesedihan dan tantangan yang kita hadapi.

Sedangkan dalam Injil Markus (1:29-39), kita melihat Yesus setelah melakukan mukjizat penyembuhan di rumah Simon. Ketika pagi menjelang, Dia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa. Tindakan ini menunjukkan pentingnya komunikasi dengan Bapa-Nya dalam menjalani misi-Nya.

Yesus tidak hanya mengandalkan kuasa-Nya, tetapi juga kesatuan-Nya dengan Allah melalui doa. Ini menjadi contoh bagi kita untuk menemukan tempat yang sunyi dalam hidup kita, di mana kita dapat berdoa dan mendengarkan suara Tuhan.

Ada satu bentuk atau pola baru yang ditawarkan oleh Yesus sebagai pengikutNya yakni : aksi-kontemplasi-aksi. Selalu menemukan waktu dan tempat yang tepat untuk berdoa (kontemplasi) setelah aksi kita untuk menemukan kekuatan baru untuk beraksi kembali.

Permenungan kita yaitu bahwa di tengah kesibukan hidup, apakah kita masih meluangkan waktu untuk mencari tempat yang sunyi dan berdoa? Doa adalah sumber kekuatan yang memperbarui iman kita. Mari kita berusaha untuk menemukan waktu setiap hari untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Walaupun terasa sulit kita perlu ada korban di dalamnya. Yesus memahami segala pergumulan yang kita hadapi. Sebagai Penolong, Dia ingin kita datang kepada-Nya dengan segala beban dan kesedihan kita. Apakah kita bersedia untuk membuka hati dan membiarkan-Nya memimpin hidup kita?

Santo Arnoldus Janssen menginspirasi kita untuk mengabdikan hidup kita bagi misi dan pelayanan. Bagaimana kita dapat meneruskan semangat pengabdian ini dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita siap untuk menjadi alat Tuhan dalam membantu sesama?

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita dipanggil untuk menemukan waktu dan tempat dalam kehidupan kita untuk berdoa, mengandalkan kekuatan Tuhan dalam setiap langkah.

Kedua, Santo Arnoldus Janssen mengingatkan kita akan semangat pengabdian dalam melayani sesama. Dengan mengandalkan doa, kita dapat memperbarui iman dan komitmen kita untuk menjadi alat kasih Tuhan dalam dunia ini.

Ketiga, Mari kita berusaha untuk menjadikan doa sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai pengikut Kristus.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved