Gempa Tibet
Dalai Lama Ungkapkan Kesedihannya atas Gempa Bumi Menewaskan 126 Orang di Tibet
Dalam keterangan resmi Bylakuppe, ia menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan nyawa dan mendoakan kesembuhan bagi korban luka.
Tiongkok menutup wilayah Everest bagi wisatawan setelah gempa terjadi, Xinhua melaporkan.
Gunung Everest adalah tujuan populer bagi pendaki dan trekker, tetapi musim dingin bukanlah musim utama bagi pendaki dan pejalan kaki di Nepal.
Seorang pendaki asal Jerman adalah satu-satunya pendaki gunung yang memiliki izin mendaki Everest, namun dia sudah meninggalkan base camp setelah gagal mencapai puncak, kata pejabat departemen pariwisata Lilathar Awasthi.
Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran dan pekerja penyelamat telah dikerahkan ke daerah yang terkena dampak, kata Xinhua. Sekitar 22.000 barang termasuk tenda, mantel, selimut dan tempat tidur lipat juga telah dikirim, katanya. GEMPA, GEMPA SUSU Desa-desa di Tingri, yang ketinggian rata-ratanya berkisar antara 4.000-5.000 meter (13.000-16.000 kaki), melaporkan adanya guncangan kuat selama gempa tersebut, yang diikuti lebih dari 150 gempa susulan dengan kekuatan hingga 4,4 skala Richter.
Bagian depan toko yang roboh dapat dilihat dalam video di media sosial yang menunjukkan dampak bencana di kota Lhatse, dengan puing-puing berhamburan ke jalan.
Tiga kota kecil dan 27 desa terletak dalam jarak 20 km (12 mil) dari pusat gempa, dengan total populasi sekitar 6.900 jiwa, dan lebih dari 1.000 rumah rusak, lapor Xinhua.
Bagian barat daya Tiongkok, Nepal, dan India bagian utara sering dilanda gempa bumi akibat tumbukan lempeng tektonik India dan Eurasia.
Sejak tahun 1950, telah terjadi 21 gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih di blok Lhasa, yang terbesar adalah gempa berkekuatan 6,9 skala Richter di Mainling pada tahun 2017, menurut CCTV.
Mainling terletak di hilir sungai Yarlung Zangbo di Tibet, tempat Tiongkok berencana membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR membuka tab baru di dekat ibu kota Nepal, Kathmandu, pada tahun 2015, menewaskan sekitar 9.000 orang dan melukai ribuan orang dalam gempa bumi terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
Di antara korban tewas setidaknya 18 orang tewas di base camp Gunung Everest ketika dilanda longsoran salju.
Pada hari Selasa, gempa terasa di Kathmandu, sekitar 400 km (250 mil) dari pusat gempa, dan penduduk di kota tersebut berhamburan keluar rumah.
“Tempat tidurnya bergetar dan saya pikir anak saya sedang memindahkan tempat tidurnya… Saya tidak terlalu memperhatikannya tetapi guncangan (a) jendela membuat saya mengerti bahwa ini adalah gempa bumi,” kata Meera Adhikarii, warga Kathmandu. "Saya masih gemetar karena takut dan shock."
Satu orang terluka di Kathmandu ketika dia melompat dari atas sebuah rumah setelah merasakan getaran yang kuat, kata juru bicara Kepolisian Nepal Bishwa Adhikari.
Gempa tersebut juga mengguncang Thimphu, ibu kota Bhutan, dan negara bagian Bihar di India utara yang berbatasan dengan Nepal. (aninews.in/reuters.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.