UMKM NTT
Mengenal UMKM Vely's di Kota Kupang, Usaha Berbahan Kelor dan Sorgum
BPS menyebut ada 3.877 UMKM. Usaha kecil ini bergerak di berbagai sektor, dari makanan ringan maupun lainnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Daun kelor kering kemudian dicampur dengan bahan lainnya membentuk sebuah stik yang diberi nama stik kelor. Sementara untuk bahan sorgum, dia mendapatkan dari Kabupaten Alor.
Biasanya dia membeli 20 kilogram sorgum dari seorang temannya dengan harga 30-40 ribu per kilogram. Tidak semua kelor dan sorgum dalam jumlah besar itu dicampur sekaligus. Ada takaran tersendiri yang digunakan.
"Tidak semua. Jadi kita gunakan sedikit dengan campuran bahan lain seperti tepung," kata Juliana.
Kelor dan sorgum, kata dia, paling tidak memberi manfaat kesehatan. Disamping, produk berbahan kelor dan sorgum juga memberi dampak baik untuk anak-anak.
Dia lalu mengembangkan produk itu dengan varian lainnya. Total, saat ini ada empat jenis produk yang dihasilkan dari usaha rumahan itu. Empat produk yang dihasilkan itu diantaranya stik kelor, stik sorgum, kacang sembunyi dan stik keju.
Dari empat produk, baru tiga yang memiliki izin halal. Untuk mendapatkan label halal, membutuhkan waktu hingga satu tahun, selain survei awal hingga penerbitan nomor label halal oleh lembaga terkait.
Juliana sempat mendapat bantuan untuk mendaftarkan izin dan label halal. Aturan yang ketat, membuat perizinan, terkhusus label halal sedikit terlambat.
Variasi
Juliana berkata, usaha yang ditekuni itu sudah bekerja sama dengan berbagai toko. Meski, jumlah pesanan masih bervariasi. Kebanyakan tempat ia menitipkan produknya itu berada di Kota Kupang.
Dalam sebulan, masing-masing toko bisa memesan paling kurang 4 bungkus produk. Pesanan sangat tergantung dengan hasil penjualan di tiap toko.
"Kalau jualan bulan ini ada yang kurang, maka dari toko biasanya minta sedikit juga. Tergantung dari produk yang laku di toko," katanya.
Tiap produk dihargai Rp 12 ribu. Harga itu agar menyesuaikan dengan kantong tiap pembeli. Toko-toko di Kota Kupang, memesan empat jenis produk itu. Untuk toko di Labuan Bajo, biasanya memesan 100 pcs.
Rata-rata, setiap bulan dia memproduksi 100-200 bungkus tiap produk. Paling banyak, kata dia, produk yang diminati adalah stik sorgum dan kelor. Dia bilang dua jenis produk memang lebih cepat langkah.
"Kelor biasanya paling banyak. Sorgum itu 100 paling. Stik keju 100 paling banyak, untuk toko di Labuan Bajo," kata Juliana.
Paling banyak, pesanan lebih banyak ketika pameran atau event maupun orderan oleh instansi sebagai bingkisan bagi para tamu. Biasanya, pesanan 'mendadak' itu hingga 500 bungkus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.