Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 31 Desember 2024, Firman Telah Menjadi Manusia

Karena itu perlu kita sadari bahwa kita telah dianugerahi pengetahuan tentang kebenaran. Dan tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
RP Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Selasa 31 Desember 2024, Firman Telah Menjadi Manusia 

Oleh : RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 31 Desember 2024, Firman Telah Menjadi Manusia

 1Yoh. 2:18-21

Injil :  Yoh. 1: 1-18.

Selamat Merayakan Syukur Penutupan Tahun 2024 Bagi Kita Semua. 

Waktu ini adalah waktu yang terakhir. Seorang anti Kristus akan datang bahkan sekarang telah bangkit banyak anti Kristus

Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir. Ditegaskan seperti ini karena sejak berita kelahiran Yesus di Betlehem serentak muncul sikap anti Kristus dalam diri Herodes, penguasa yang haus darah, haus kuasa karena miskin kebijaksanaan, minus sportivitas dan tanpa kasih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 30 Desember 2024, Dia Bertambah Besar dan Kuat

Sikap anti Kristus Herodes itu akibatnya kanak-kanak suci terbunuh dan mereka semua menjadi martir. Bahkan oleh sikap anti Kristus, sehari sesudah kita merayakan Natal justru Stefanus yang karena kesetiaan mempertahankan imannya dan militan menghadapi ancaman akhirnya mati terbunuh karena dilempari dengan batu.

Memang orang-orang yang anti Kristus itu berasal dari antara kita. Tapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita. Hal itu berarti tidak semua orang sungguh termasuk pada kita.

Karena itu sikap waspada atau mawas diri mesti menjadi tuntutan mendesak bagi kita. Kita semua telah memperoleh pengurapan dari Yang Kudus.

Karena itu perlu kita sadari bahwa kita telah dianugerahi pengetahuan tentang kebenaran. Dan tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 

Yohanes diutus Allah untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran yang disebut sebagai terang itu. Agar oleh kesaksian Yohanes, semua orang menjadi percaya.

Terang itu semula kita kenal sebagai Firman. Dan Firman telah menjadi manusia. Terang bercahaya dalam kegelapan tapi kegelapan tidak dapat menguasainya.

Yohanes memang bukan terang itu tapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Sampai di sini kita menyadari bahwa apa yang disebut sebagai kegelapan adalah sikap anti Kristus. Dan sikap anti Kristus terwujud nyata dalam peri hidup yang tidak mau mengenal terang meskipun mereka tahu bahwa terang itu adalah Firman yang adalah Allah sendiri.

Demikianlah sikap anti Kristus itu ditunjukkan. Bahwa orang-orang yang anti Kristus itu tidak mau menerima Kristus. Meskipun kita akui bahwa Kristus itu adalah terang bagi manusia. Di sinilah kita diminta waspada atau mawas diri.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved