Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2024, “Penuh Hikmat Allah”

seorang nabi perempuan yang penuh hikmat dan pengabdian. Di usianya yang lanjut, Hana tidak pernah meninggalkan Bait Allah

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2024, “Penuh Hikmat Allah” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 30 Januari 2024, “Penuh Hikmat Allah

Hari Senin Oktaf Natal
Senin,  30 Desember 2024. 
Bacaan I: 1Yoh. 2: 12-17
Injil : Lukas 2:  36-40

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Hidup kita selalu diarahkan kepada Allah. Itu kebenaran yang tak terbatalkan.

Jika kita memiliki kedekatan spiritual dengan Allah maka hidup kita juga akan penuh dengan kasih yang datang dari Allah sendiri bahkan mendapat kepenuhan dalam Allah sendiri. Hikmat Allah selalu ada di atas segalanya bagi hidup kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita memasuki hari ke enam masa oktaf natal. Bacaan-bacaan yang kita renungankan dari  1 Yohanes 2:12-17 dan Injil Lukas 2: 36-40.  

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 28 Desember 2024, “Supaya Genaplah yang Difirmankan”

Dalam bacaan ini (1 Yohanes 2:12-17), Yohanes menekankan pentingnya mengenal Allah dan tidak terikat pada dunia.

Ia mengingatkan kita bahwa kasih kepada dunia dan segala keinginannya dapat menjauhkan kita dari kasih Bapa. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk melakukan kehendak Allah, yang menjanjikan kehidupan kekal.

Ini mengajak kita untuk merenungkan apa yang benar-benar penting dalam hidup kita dan untuk tidak terjebak dalam hal-hal yang bersifat sementara. Dan kadang kala kita masih selalu terjebak dalam hal-hal yang bersifat sementara ini dan dianggap sebagai satu kebenaran.

Sedangkan Injil hari ini (Lukas 2:36-40) memperkenalkan kepada kita seorang yang yang lanjut usia dan hidup suci.

Dia adalah Hana, seorang nabi perempuan yang penuh hikmat dan pengabdian. Di usianya yang lanjut, Hana tidak pernah meninggalkan Bait Allah, menghabiskan waktu dengan berdoa dan berpuasa.

Ketika ia melihat kanak-kanak Yesus, ia mengucap syukur dan bersaksi tentang-Nya kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Kehidupan Hana menunjukkan bagaimana hikmat Allah dapat terwujud dalam kesetiaan dan pengharapan yang tidak pernah pudar. 

Permenungan kita adalah, kedua bacaan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat hidup penuh hikmat Allah. Hikmat ini tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang tindakan yang mencerminkan iman kita.

Seperti Hana, kita dipanggil untuk setia dalam pengabdian kita kepada Allah, meskipun dalam situasi yang sulit. Kita juga diajak untuk tidak terjebak dalam keinginan duniawi, tetapi untuk fokus pada kehendak Allah yang membawa kita kepada kehidupan yang abadi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved