Pesawat Jatuh
Pesawat Korsel Jeju Air dengan 181 Penumpang Jatuh Setelah Serangan Burung, Sedikitnya 85 Tewas
Kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh serangan burung dan cuaca buruk, kata kepala pemadam kebakaran setempat.
POS-KUPANG.COM - Sebuah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dari Bangkok ke Korea Selatan jatuh pada saat kedatangannya pada hari Minggu (29/12/2024), kata pihak berwenang kepada AFP, dengan 85 orang dipastikan tewas dan video dramatis menunjukkan pesawat itu terbakar.
Dua orang – satu anggota awak dan satu penumpang – berhasil diselamatkan dari reruntuhan sebagai bagian dari operasi penyelamatan yang sedang berlangsung, kata badan pemadam kebakaran nasional dalam sebuah pernyataan.
“Sejauh ini, dua orang berhasil diselamatkan dan 85 orang tewas,” kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional dalam sebuah pernyataan, sementara operasi penyelamatan masih berlangsung.
Kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh serangan burung dan cuaca buruk, kata kepala pemadam kebakaran setempat.
“Penyebab kecelakaan itu diduga karena serangan burung dan kondisi cuaca buruk. Namun, penyebab pastinya akan diumumkan setelah penyelidikan bersama,” kata Lee Jeong-hyun, kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, dalam pengarahan.
Video yang dibagikan oleh penyiar lokal MBC menunjukkan pesawat Jeju Air – Boeing 737-8AS, menurut Flight Radar – mendarat di landasan pacu Bandara Internasional Muan dengan asap keluar dari mesinnya, sebelum seluruh pesawat dengan cepat dilalap api.
Lee mengatakan kepada AFP sebelumnya bahwa ada 62 orang tewas akibat kecelakaan itu.
“Tetapi jumlah korban bisa bertambah karena mereka yang terluka parah,” kata Lee.
Otoritas penyelamat sedang mengevakuasi penumpang dari bagian belakang jet, kata Lee
Bandara Internasional Muan berada di Kabupaten Muan (Muan-gun), sekitar 288 km barat daya Seoul.
Badan pemadam kebakaran mengatakan telah mengerahkan 32 mobil pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Kecelakaan itu terjadi pada pukul 9.03 pagi (12.03 GMT) saat pendaratan Jeju Air Penerbangan 2216 (Bangkok ke Muan), kata Kementerian Pertanahan.
“Sebanyak 175 penumpang (termasuk dua warga negara Thailand) dan enam awak kapal berada di dalamnya,” katanya.
Api awal telah padam dan operasi pencarian dan penyelamatan “sedang berlangsung di lokasi kecelakaan”, katanya dalam sebuah pernyataan sekitar pukul 11 pagi (waktu setempat).
Dilalap api
Para pejabat menduga kegagalan roda pendaratan, kemungkinan karena serangan burung, mungkin menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Mereka telah memulai penyelidikan di lokasi untuk mengetahui penyebab pastinya, kantor berita Yonhap melaporkan.
Sebuah foto menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok menyerukan mobilisasi semua sumber daya untuk menyelamatkan penumpang.
“Semua lembaga terkait… harus mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk menyelamatkan personel,” perintahnya kepada para pejabat dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Ketua Wagner Tewas dalam Kecelakaan Pesawat: Kematian Prigozhin Mengungkap Kelemahan Putin
Choi mengadakan pertemuan darurat dengan anggota kabinet untuk membahas operasi penyelamatan dan tanggapannya, kata kantornya.
Ini merupakan kecelakaan fatal pertama dalam sejarah Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 2005.
Pada 12 Agustus 2007, sebuah Bombardier Q400 yang dioperasikan oleh Jeju Air yang membawa 74 penumpang keluar dari landasan pacu akibat angin kencang di bandara selatan Busan-Gimhae, yang mengakibatkan belasan orang terluka.
Industri penerbangan Korea Selatan memiliki rekam jejak yang kuat dalam bidang keselamatan, kata para ahli.
Tahun lalu, seorang penumpang membuka pintu darurat pada penerbangan Asiana Airlines saat bersiap untuk mendarat, dan pesawat tersebut mendarat dengan selamat tetapi beberapa orang dirawat di rumah sakit. (nzherald.co.nz/afp)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.