Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 23 Desember 2024, Menanti dengan Sukacita

Ia menggenapi nubuat-nubuat para nabi. Kedatangan Yesus didahului oleh Yohanes Pembaptis.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 23 Desember 2024, Menanti dengan Sukacita 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 23 Desember 2024, Menanti dengan Sukacita

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Lectio: Maleakhi 3:1-4; 4:5-6; Mazmur 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
Lukas 1:57-66.

Meditatio:
Masa penantian akan kelahiran Yesus Kristus semakin mendekat, tinggal satu hari lagi. Kelahiran-Nya merupakan karya penyelamatan Allah yang maha besar.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Berbahagialah Ia yang Percaya 

Ia lebih besar dan mengagumkan daripada para Nabi yang lain. Nabinabi itu diutus oleh Allah untuk menubuatkan kedatangan-Nya; mempertobatkan hati banyak orang. Tuhan bersabda kepada Nabi Maleakhi,
“Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka Ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapanya, supaya jangan aku datang memukul bumi sehingga musnah” (Mal.3:5).

Ia sendiri adalah Allah yang menjadi manusia. Ia menggenapi nubuat-nubuat para nabi. Kedatangan Yesus didahului oleh Yohanes Pembaptis.

Hari ini, kita mendengarkan pewartaan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. Ia lahir dari pasangan suami-istri yang sudah lanjut usia. Ketika Malaikat Gabriel menjumpai Zakharia dan menyampaikan kabar bahwa
istrinya akan mengandung, ia tidak percaya lalu menjadi bisu.

Ketika Yohanes lahir, banyak orang mengharapkan dia diberi nama Zakharia mengikuti nama bapaknya, tetapi Zakharia dan Elisabeth sendiri menghendaki nama lain yaitu Yohanes yang berarti Anugerah Tuhan, Allah
maha pemurah, Allah maha baik.

Lewat kelahiran Yohanes Pembaptis, Allah menyatakan diri kepada umat-Nya bahwa Ia adalah pemurah dan maha baik yang menganugerahkan seorang anak di tengah keluarga.

 Ia tidak mengabaikan kerinduan hati umat-Nya. Ia juga tidak membiarkan mereka dirundung kesedihan. Sebaliknya, Ia menghendaki sukacita bagi mereka.

Dan, menarik untuk kita renungkan ketika Zakharia memberikan nama Yohanes pada anak yang baru lahir itu, terlepaslah ikatan lidahnya dan ia berkata-kata dan memuji Allah. Peristiwa ini menunjukkan kepada Zakharia
dan kita semua supaya tidak pernah ragu akan kuasa Tuhan.

Ketika Tuhan menghendaki semua dapat terlaksana bukan dengan cara kita tetapi caraNya yang mengagumkan. Zakharia akhirnya melihat betapa agung karya Tuhan dalam keluarganya. Berbahagialah orang yang tetap percaya pada Tuhan sekalipun tidak memungkinkan untuk percaya!

Allah itu baik kepada umat-Nya. Kita menantikan kedatangan Juruselamat dengan penuh sukacita. Sebagai orang beriman, sukacita adalah berbagi kebaikan dengan sesama yang membutuhkan. Bukan hanya materi yang dapat kita bagikan kepada mereka tetapi juga waktu, tenaga dan pikiran. Masyarakat kita senantiasa membutuhkan kehadiran yang berpartisipasi.

Kehadiran kita haruslah menjadi kehadiran yang memberikan nilai positif bagi sesama. Setidaknya, kita tidak memicu masalah baru bagi sesama.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved