Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Bersyukur dan Berbagi adalah Sumber Sukacita Hati
Ketururnan Daud juga sangat kecil diantara suku ini. Namun demikian, Allah lebih memilih Betlehem ketimbang Yerusalem
Oleh : Chris Surinono O.C.D
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Bersyukur dan Berbagi adalah Sumber Sukacita Hati
Advent ke IV
Bacaan I: Mic 5: 1-4a
Bacaan II: Ibr 10: 5-10
Injil: Lukas I: 39-45
Selamat memasuki minggu ke IV Advent. Hari ini, bacaan pertama diambil Kitab Mikha. Nabi Mikha hidup di Yerusalem pada masa nabi Yesaya, 700 tahun sebelum Yesus.
Dalam Kitabnya ini, Nabi Mikha sering mengritik cara hidup tidak bermoral dari para pemimpin religius dan bangsa, ketidakadilan terhadap orang kecil, dan cara mereka mengambil keuntungan ekonomi dari Baith Allah. Ia mengingatkan mereka soal kerugian spiritual akibat dari tidankan mereka.
Dalam perikop baccan hari ini, Mikha berbicara tentang kedatangan Mesias. Ia tegaskan bahwa “kemalangan bangsa akibat keberdosaan para pemimpin akan berakhir olehDia yang akan dilahirkan”, yakni Mesias yang lahirdari seorang wanita, seperti kita. Mikha juga tegas mengatakan tempat kelahiran Mesias: Betlehem.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Kunjungan yang Menggembirakan
Betlehem, pada massa itu adalah sebuah dessa kecil, dan kaum Yehuda juga adalah suku kecil yang hidup disitu; Ketururnan Daud juga sangat kecil diantara suku ini. Namun demikian, Allah lebih memilih Betlehem ketimbang Yerusalem sebagai tempat kelahiran-Nya.
Pemilihan tempat kelahiran di Betelehem, mengingatkan kita bahwa Allah memilih hadir dan tinggal ditengah-tengah kesibukan hidup dan rutinitas setiap hari. Allah hadir disana; Allah ingin ada ditengah-tengah itu, dalam segala suka dan duka, jatuh dan bangun kehidupan setiap hari.
Nabi Mikha mengajak kita untuk menjadikan hati, hidup dan rumah serta komunitas kita sebagai Betlehem yang memberikan tempat dan kehangatan bagi Allah. Dalam kesederhanaan hidup dan rutinitas kerja; dalam kekecilan dan keterbatasan manusiawi, kita tetap dan sangat mampu menjadi instrument bagi rahmat Allah.
Sedangkan bacaan Injil dari Lukas.Kita tahu bahwa St. Lukas menulis injil khusus untuk orang-orang non Yahudi. Dan tema-tema yang ingin ia tekankan adalah soal: sukacita, keselamatan, kepenuhan janji Allah dalam dan melalui Yesus Kristus.
Dalam penggalan Injil hari ini Lukas berkisah tentang pengalaman iman atas perjumpaan antara dua saudara: Elisabeth dan Maria setelah Maria mendapat kabar gembira dari Malaikat Gabriel.
Kunjungan Maria kepada Elisabeth bisa ditafsirkan dari sisi tradisi dan spiritual.Tradisi saling membantu di antara perampuan, terkhusus ketika sedang hamil terus dijaga dan dilakukan. Demikian juga Maria dan Elisabeth dalam konteks Injil hari ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.