Berita NTT
Polda NTT Siap Amankan 9.390 Gereja dan Kapela di Wilayah NTT Libatkan 1.486 Personel
Untuk wilayah Polda NTT, jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan ini mencapai 3.879 personel gabungan
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menjelang Natal 25 Desember 2024 dan Tahun Baru 1 Januari 2025, Satgas Tindak Operasi Lilin melaksanakan pengamanan berupa patroli sambang dan pengamatan di seputaran Gereja prioritas, serta titik-titik keramaian kegiatan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan sejak 22 Desember 2024, ini merupakan bagian dari upaya memastikan kelancaran dan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait Operasi Lilin 2024 melibatkan 141.605 personel gabungan, terdiri dari 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI, dan 52.332 personel dari berbagai instansi terkait lainnya.
Untuk wilayah Polda NTT, jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan ini mencapai 3.879 personel gabungan dari TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya.
Polda NTT juga akan mengamankan 9.390 gereja dan kapela yang tersebar di wilayah NTT dengan melibatkan 1.486 personel.
Untuk mendukung pengamanan, didirikan 45 Pos Pengamanan (Pos Pam), 34 Pos Pelayanan, dan 24 Pos Terpadu yang tersebar di lokasi-lokasi strategis.
Mengingat tingginya potensi keramaian di berbagai lokasi, terutama di gereja-gereja yang menjadi pusat ibadah umat kristiani selama Natal.
“Patroli sambang dan pengamanan di gereja-gereja prioritas serta titik keramaian masyarakat, adalah langkah preventif untuk memastikan masyarakat merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru. Kami juga akan terus memantau situasi dan perkembangan di lapangan agar segala potensi gangguan keamanan dapat diantisipasi dengan cepat,” ujar Kasubsatgas Wanteror Ipda Roberto A. Correia, Senin, 23 Desember 2024.
Baca juga: Lonjakan Penumpang Arus Mudik Nataru, Harga Tiket KM Dharma Rucitra 8 Rute Ende-Kupang Naik
Patroli ini juga mencakup titik-titik keramaian lainnya, seperti pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat wisata yang diperkirakan akan ramai dikunjungi masyarakat selama liburan.
“Kegiatan patroli sambang ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh fasilitas publik, terutama yang digunakan untuk ibadah, mendapatkan pengamanan yang maksimal. Selain itu, petugas juga melakukan pengawasan terhadap situasi di sekitar lokasi-lokasi keramaian, guna mengantisipasi segala bentuk gangguan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A pada apel gelar pasukan Operasi Lilin 2024 yang berlangsung serentak, pada 20 Desember 2024 menyampaikan perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan agenda nasional yang melibatkan pergerakan masyarakat secara masif.
“Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, diperkirakan sekitar 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan, meningkat 2,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk memastikan keamanan selama perayaan ini, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2024, yang akan berlangsung selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025,” ujarnya.
Daniel juga mengingatkan agar seluruh personel mewaspadai potensi kerawanan.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, Polri melalui Korlantas bersama dengan instansi terkait telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, dan penutupan sementara beberapa jalur.
Selain itu, Daniel mengingatkan agar melakukan patroli rutin di lokasi rawan kejahatan konvensional, serta menyediakan fasilitas penitipan kendaraan di kantor polisi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang bepergian lama.
Antisipasi terhadap potensi bencana alam juga menjadi prioritas, dengan melibatkan TNI, Pemda, BMKG, dan stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan tim tanggap darurat dan rehabilitasi.
“Keberhasilan pengamanan Nataru adalah tanggung jawab kita bersama. Soliditas dan sinergitas adalah kunci utama kesuksesan operasi ini,” tutupnya. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.