Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 20 Desember 2024, “Aku ini Hamba Tuhan”

Maria, seorang gadis muda dari Nazaret, dihadapkan pada tantangan besar ketika menerima berita bahwa ia akan mengandung anak dari Roh Kudus.

Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 20 Desember 2024, “Aku ini Hamba Tuhan” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 20 Desember 2024, “Aku ini Hamba Tuhan

Pekan Khusus Adven  III

Bacaan I:  Yes.  7:  10-14
Injil : Lukas 1:  26-38

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Semua orang yang menyebut diri hamba biasanya selalu taat kepada tuannya.

Apalagi kalau tuannya adalah Tuhan sendiri. Siapapun dia pasti akan tetap merasa seperti seorang hamba di hadapan Tuhan yang telah menciptakan dan memelihara hidup kita sebagai seorang manusia.  

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita merenungkan bacaan dari Kitab Yesaya dan Injil Lukas dengan tema "Aku ini hamba Tuhan." Tema ini mengajak kita untuk merefleksikan sikap kerendahan hati dan ketaatan dalam menjalani panggilan Tuhan sebagai seorang hamba yang taat dan setia kepada tuannya.

Dalam bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 7:10-14) , kita melihat Tuhan memberikan tanda kepada Raja Ahaz: seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang akan disebut Immanuel. Ini merupakan janji Tuhan yang menunjukkan kasih dan kesetiaan-Nya kepada umat-Nya, meskipun mereka berada dalam situasi yang sulit.

Dalam permenungan kita tentang kisah dalam Yesaya adalah Apa yang Tuhan katakan kepada kita dalam situasi sulit? Bagaimana kita merespons panggilan-Nya? Mungkin kita merasa tidak layak atau ragu akan kemampuan kita, tetapi Tuhan selalu menyediakan tanda dan petunjuk untuk mengingatkan kita bahwa Dia menyertai kita.

Sedangkan dalam Injil Lukas (Luk. 1:26-38) , kita melihat Maria yang menerima kabar gembira tentang kelahiran Yesus. Respon Maria yang penuh kerendahan hati dan ketaatan adalah contoh sempurna dari sikap seorang hamba Tuhan.

Dia berkata, "Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu." Refleksi kita adalah: Bagaimana kita dapat meneladani sikap Maria dalam hidup kita? Apakah kita siap untuk menyerahkan rencana hidup kita kepada Tuhan, meskipun itu mungkin berbeda dari harapan kita?

Kerendahan hati Maria mengajarkan kita bahwa menjadi hamba Tuhan berarti menerima dan menjalani rencana-Nya dengan penuh iman. 

Kedua bacaan ini menunjukkan bahwa panggilan Tuhan sering kali datang dalam situasi yang tidak pasti. Maria, seorang gadis muda dari Nazaret, dihadapkan pada tantangan besar ketika menerima berita bahwa ia akan mengandung anak dari Roh Kudus.

Namun, imannya membawanya untuk percaya dan menerima panggilan itu. Dalam hidup kita, kita juga sering kali dihadapkan pada ketidakpastian. Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita dalam menghadapi tantangan?

Mari kita berdoa agar Tuhan memberi kita keberanian untuk menjadi hamba-Nya, siap untuk melayani dan mengikuti petunjuk-Nya, meskipun kita tidak selalu memahami jalan yang harus ditempuh.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved