Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 19 Desember 2024, Hari Biasa Khusus Adven

Seorang anak adalah seorang anak, yang pada hakikatnya adalah karunia atau anugerah dari Allah. Gereja Katolik,

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis 19 Desember 2024, Hari Biasa Khusus Adven 

Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya (Luk 1:13-14). Malaikat itu, yang memperkenalkan diri sebagai Malaikat Gabriel (ay. 19), berbicara kepada Zakharia cukup lama (dari ayat 13-17, dilanjutkan ayat 19-21).

Namun, saya tidak akan mengutip semuanya. Cukup saya mengutip katakata malaikat itu pada ayat 13-14, terutama pada ayat 13, yang mana dia berkata, Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan.

Dari katakata tersebut, tampak bahwa Zakharia adalah seorang suami yang – selain hidup benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan dengan tidak bercacat (ay. 6) – setia dan tekun berdoa, antara lain berdoa memohon anugerah anak. Inilah cara dia merawat pengharapan hingga
usia tua (ay. 18), demikian juga dengan usia perkawinan mereka.

Allah pun melakukan apa yang menjadi bagian-Nya. Ia mengabulkan doa Zakharia. Ia bersama istrinya, akan menerima anugerah seorang anak laki-laki yang hendaknya diberi nama Yohanes. Yohanes inilah yang ditentukan Allah sejak semula, bahkan akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (ay. 15), untuk
menjadi perintis jalan bagi Mesias.

Dalam Injil hari ini kita renungkan beberapa hal: Pertama, setiap orang punya pengharapan, yang disampaikan kepada Allah melalui doa-doa permohonannya.

Apakah dia berdoa dengan iman, harapan dan kasih, serta merawat pengharapannya seperti dilakukan Zakharia dalam mengharapkan keturunan anak? Kedua, banyak pasutri muda, hidup dalam usia produktif, namun mereka belum ingin punya anak atau sudah ingin punya anak namun belum mendapat anugerah anak dari Allah.

Apakah mereka mengharapkan dengan tekun dan merawat pengharapan tersebut dalam hari-hari hidup perkawinan mereka, seperti dilakukan Zakharia dalam mengharapkan keturunan anak? Ketiga, Masa
Adven yang sudah memasuki Pekan Khusus Adven adalah masa penantian, masa pengharapan akan kedatangan atau kelahiran Yesus sebagai Juruselamat.

Apakah kita merawat pengharapan kita akan kelahiran Yesus dan mempersiapkannya dalam doa, matiraga dan metanonia (pertobatan) serta dengan sukacita? Mari kita merawat apa pun yang menjadi pengharapan kita.

Seperti Zakharia yang setia merawat pengharapan akan anugerah anak hingga usia tua, demikianlah kita perlu merawat pengharapan kita akan anugerah tertentu, yang selama ini kita harapkan dari Allah Missio: Aku berkata dan bertindak benar dalam setiap langkah hidupku.

Doa:
“Ya Allah, aku menyadari bahwa tidak ada manusia yang luput dari penderitaan dan kesusahan. Namun aku percaya seperti yang Engkau janjikan bahwa orang yang benar pasti Kautolong seperti halnya Elisabet dan Zakaria. Maka aku tetap mempercayakan hidupku pada-Mu. Amin.”

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Kamis Pekan III Adven. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved