Gempa Vanuatu
Gempa Vanuatu: Operasi Penyelamatan Berlanjut, 14 Orang Tewas, 200 Orang Terluka
Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang terjebak di gedung-gedung yang runtuh.
Juli lalu, Amerika Serikat juga membuka kedutaan besar di negara kepulauan tersebut, sebuah langkah yang dipandang sebagai bagian dari permainan kekuasaannya dengan Tiongkok untuk mendapatkan supremasi di kawasan Asia-Pasifik.
Ibu yang bekerja di Australia termasuk di antara korban gempa Vanuatu
Seorang ibu muda yang baru saja bekerja selama sembilan bulan di Queensland termasuk di antara korban tewas dalam gempa bumi terburuk di Vanuatu abad ini.
Tim penyelamat dan medis Australia telah tiba di Port Vila saat negara Pasifik itu berlomba untuk merespons gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang terjadi pada hari Selasa.
Jumlah korban tewas mencapai 14 orang pada Rabu malam dan sedikitnya 200 orang terluka, menurut Palang Merah.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan para kru akan berada di lapangan mulai Rabu malam dan masyarakat Vanuatu masih memiliki jalan panjang menuju pemulihan.
“Australia siap memberikan bantuan lebih lanjut kepada keluarga kami di Pasifik pada saat mereka membutuhkannya,” tulisnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Tidak ada warga Australia yang dipastikan tewas dalam gempa tersebut, namun ada satu kasus yang menunjukkan adanya hubungan antara dua negara tetangga di Pasifik tersebut.
Rodney Prestia, kepala eksekutif bisnis perekrutan tenaga kerja iComply, mengatakan kepada AAP bahwa seorang wanita berusia 26 tahun yang dia identifikasi sebagai Valerie tertimpa gedung yang runtuh.
“Ini benar-benar sebuah tragedi dan tim kami benar-benar terguncang karenanya,” katanya.
Tim Cutler, bos Vanuatu Cricket yang dibesarkan di Sydney, sedang makan siang di kafe Coffee Tree di pusat kota ketika getaran dahsyat mengguncang gedung-gedung di sekitarnya.
“Getaran pertama bukanlah perasaan asing bagi siapa pun yang telah menghabiskan banyak waktu di Vanuatu. Anda sering mengalami getaran,” katanya kepada AAP.
(asianews.it/canberratimes.com.au)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.