Gempa Bumi
Gempa Vanuatu: Selandia Baru Kirim Tim Bantuan dari Unit Kebakaran dan Darurat
“Tim kami yang sangat terampil dipimpin oleh Ketua Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Ken Cooper,” kata Russell Wood.
POS-KUPANG.COM - Kebakaran dan Darurat Selandia Baru mengirimkan 34 personel Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan, bersama dengan satu penghubung Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT), ke Vanuatu hari ini untuk membantu kehancuran yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,4 skala Richter kemarin sore.
Komandan Nasional Russell Wood mengatakan, berdasarkan permintaan dari MFAT, tim tersebut meninggalkan Selandia Baru hari ini menuju Port Vila untuk mendukung respons Pemerintah Vanuatu.
“Tim kami yang sangat terampil dipimpin oleh Ketua Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Ken Cooper,” kata Russell Wood.
“Fokus mereka adalah melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan perkotaan untuk mendukung badan manajemen darurat setempat.”
“Pikiran kami tertuju pada negara-negara tetangga kami di Pasifik dan semua orang yang terkena dampak peristiwa tragis ini,” kata Russell Wood.
“Kami dengan senang hati menjawab permintaan bantuan dan bekerja sama dengan MFAT jika Vanuatu meminta dukungan lebih lanjut.”
Tim bersiap untuk tetap berada di Vanuatu hingga 14 hari.
Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon juga memberi reaksi atas gempa yang mengguncang Vanuatu.
"Pikiran saya dan Pemerintah Selandia Baru tertuju pada masyarakat Vanuatu yang saat ini mengalami gempa bumi yang signifikan. Kami memantau situasi yang berkembang dengan cermat dan siap membantu," cuitan Luxon di X (Twitter).
Tim penyelamat memburu korban gempa di Vanuatu, 14 orang tewas
Tim penyelamat menggali korban selamat yang terjebak di reruntuhan bangunan di negara Pasifik Vanuatu pada hari Rabu setelah gempa bumi dahsyat yang menewaskan sedikitnya 14 orang, beberapa di antaranya terkubur di reruntuhan dan tanah longsor.
Orang-orang berseru dari bawah reruntuhan toko tiga lantai yang rata di ibu kota Port Vila, tempat sejumlah penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menemukan mereka, kata warga Michael Thompson kepada AFP melalui telepon satelit.
“Kami berhasil mengeluarkan tiga orang yang terjebak. Sayangnya, satu di antaranya tidak berhasil,” ujarnya.
Sekitar 80 orang termasuk polisi, petugas medis, penyelamat terlatih dan relawan menggunakan ekskavator, jackhammers, penggiling dan gergaji beton, “semuanya bisa kami dapatkan”.
Ketika tim penyelamat di lokasi terdiam, mereka mendengar tiga orang di dalam memberi isyarat bahwa mereka masih hidup pada Rabu pagi, kata Thompson.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.