Akademisi Sebut Pos Kupang sebagai Pilar Demokrasi dan Pembangunan Sosial di NTT

1. Digitalisasi dan interaktivitas: Menguatkan kehadiran digital dengan konten multimedia yang interaktif, seperti podcast, video dokumenter, dan liputan berbasis data. Langkah ini sudah dimulai, namun perlu lebih fokus untuk mencapai audiens yang tepat.

Baca juga: Pos Kupang Award 2024, Pemprov NTT Sebut Pos Kupang Media Terpercaya Jadi Mitra Pemda

2. Kolaborasi lintas sektor: Pos Kupang bisa bekerja sama dengan komunitas lokal, universitas, dan NGO untuk menciptakan konten berbasis riset yang relevan bagi pembaca.

3. Meningkatkan literasi media: Pos Kupang bisa mengambil peran lebih besar dalam mengedukasi masyarakat NTT untuk memilah informasi, melalui program-program seperti diskusi publik, pelatihan jurnalisme warga, atau kolom edukasi di media cetak dan online.

4. Menjaga integritas: Di tengah polarisasi informasi, Pos Kupang harus tetap menjadi media yang kritis namun adil, dengan memastikan setiap pemberitaan berdasarkan fakta yang mendalam.

Selain itu, Rini menekankan pentingnya perhatian Pos Kupang terhadap kesejahteraan jurnalisnya. 

"Media yang baik juga harus peduli terhadap pekerja medianya. Memberikan perhatian pada aspek keamanan dan kesejahteraan jurnalis akan menciptakan ekosistem kerja yang sehat dan menunjukkan bahwa Pos Kupang peduli pada orang-orang yang berada di balik layar pemberitaan," tuturnya.

Menjadi Pelopor Informasi di NTT

Pos Kupang telah membuktikan diri sebagai pelopor di dunia jurnalisme lokal NTT. Dengan inovasi yang terus berjalan, serta semangat untuk membangun masyarakat yang lebih baik, Pos Kupang diyakini akan tetap menjadi mercusuar informasi yang dapat diandalkan di NTT. 

Di usia ke-32, Pos Kupang tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menginspirasi perubahan untuk masa depan yang lebih cerah. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS