Berita Timor Tengah Utara
Diguyur Hujan Deras, Banjir Rendam Rumah Warga di Desa Oepuah Selatan Timor Tengah Utara
masyarakat juga tidak pernah membayangkan sebelumnya jika rumah mereka bakal direndam banjir.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Rumah Warga RT/RW 004/002, Desa Oepuah Selatan, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) direndam banjir, Rabu, 11 Desember 2024.
Hal ini disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah itu sekira pukul 03.00 hingga 07.00 Wita.
Saat diwawancarai seorang pemuda bernama Lusianus Oni Lalian mengatakan bahwa kondisi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Mereka harus bertahan di tengah kondisi cuaca yang mulai memasuki puncak musim hujan.
"Masyarakat sangat kewalahan dengan situasi hujan seperti ini. Hujan kalau terus menerus dengan durasi waktu yang lama adalah malapetaka bagi kami," ujarnya.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rumah Keluarga di Desa Noenasi, Timor Tengah Utara
Menurut Oni, sebelumnya masyarakat setempat tidak pernah mengalami musibah banjir seperti ini. Musibah banjir yang merendam rumah warga ini terjadi pertama kali di wilayah itu.
Masyarakat setempat, lanjutnya, terpaksa memindahkan seluruh perabot rumah tangga ke rumah tetangga yang aman dari banjir. Mereka bahu-membahu membantu memindahkan perabot rumah.
Ia menjelaskan bahwa, masyarakat juga tidak pernah membayangkan sebelumnya jika rumah mereka bakal direndam banjir.
Oni menduga salah satu penyebab paling mendasar dari musibah banjir ini karena konsep pembangunan jalan yang melintas di depan rumah warga tidak jelas.
Pada saat pembangunan ruas jalan itu, tidak dibangun drainase di tengah-tengah pemukiman warga agar banjir bisa mengalir melalui drainase itu. Meskipun melintas di tengah pemukiman warga namun, tidak ada pembangunan drainase di pinggir ruas jalan itu.
Ia meminta Pemkab TTU segera mengatasi persoalan-persoalan yang dialami masyarakat setempat. Apabila hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin masyarakat bakal diserang penyakit maupun mengalami kerusakan rumah milik mereka. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.