Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 9 Desember 2024, Maria Dikandung Tanpa Dosa
Allah menemukan singgasana yang pantas bagi PuteraNya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 9 Desember 2024, Maria Dikandung Tanpa Dosa
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa
Lectio: Kejadian 3:9-15.20; Mazmur 98:1.2-3ab.3bc-4;
Efesus 1:3-6.11-12;
Injil : Lukas 1:26-38.
Meditatio:
Pada hari ini Gereja merayakan Santa Perawan Maria dikandung tanpa dosa. Perayaan ini mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Desember 2024, Tergerak oleh Belas Kasih, Berbuat Baik karena Cinta
Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini.
Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.
Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria hanyalah „saluran‟nya.
Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan
tak bercela di hadapan Allah.
Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi PuteraNya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia.
Paus Pius IX pada tahun 1854 menetapkan kepercayaan ini sebagai salah satu dogma Gereja. Dogma ini mengatakan bahwa kedosaan manusia tidak menyentuh pribadi Maria. Sejak awal, pribadi Maria telah ditentukan oleh Allah demi (dan karena) relasi, solidaritas dengan Yesus Penyelamat, yang merupakan tawaran dari Allah kepada manusia.
Jadi, pada Maria terdapat hubungan khusus dengan Allah berdasarkan Yesus Kristus. Atas jasa Yesus Kristus itulah Maria dilindungi dari dosa sekaligus hubungan tersebut menentukan sikap dan tindakan Maria.
Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus(Ef 1:3-6.11-12), Rasul Paulus mengatakan bahwa di dalam Tuhan Yesus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan untuk menjadi kudus, dan tak bercacat di
hadapanNya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.