Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 8 Desember 2024, Allah Begitu Setia Mengasihi Kita
situasi jiwa-batin kita yang sedih dan sengsara karena dosa salah kita. Kita memandang wajah Allah yang penuh kasih mendatangi kita.
Oleh : RP Markus Tulu
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 8 Desember 2024, Allah Begitu Setia Mengasihi Kita
Bar. 5:1-9; Flp. 1:4-6.8-11
Injil : Lukas 3:1-6
Selamat Hari Minggu Adven II Bagi Kita Semua.
Perjalanan rohani setiap kita tentu masing-masingnya mengalami pasang surutnya. Sebagaimana bangsa Israel mengalami perbudakan Mesir dan mereka mengalami situasi hidup di pembuangan yang membuat mereka bersedih hati dan sengsara, kitapun mengalami yang sama ketika kita sedang berada dalam situasi dosa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Desember 2024, “Pergilah dan Wartakanlah”
Saat itu kita mengalami Allah sepertinya begitu jauh dari kita. Kemuliaan Allah dalam hidup kita terasa telah hilang.
Dan hidup kita berada dalam kesedihan dan kesengsaraan jiwa. Hidup kita menjadi tidak aman dan tidak tentram lahir-batin. Tapi Allah ternyata begitu setia mengasihi kita.
Kasih-Nya melampaui kelemahan dan kedosaan kita. Di tengah kita jatuh, Allah justru berinisiatif hendak membangunkan kita kembali. Karena Allah mau kita tidak terus tersesat dan berada di jalan yang salah.
Allah kembali menyertai dan menuntun kita. Agar kita dengan sikap takwa akan Allah, menyesali diri dan hidup kita, dan mau kembali ke jalan yang benar. Yakni jalan lurus, jalan damai sejahtera dan jalan keselamatan.
Di sini kita menyadari bahwa inisiatif Allah mesti mendorong semangat kerohanian kita karena rahmat keselamatan itu menuntut pertanggungjawaban hidup yang benar di hadapan Allah. Karena itu di masa adven ini kita hendaklah bertobat.
Kita tinggalkan situasi jiwa-batin kita yang sedih dan sengsara karena dosa salah kita. Kita memandang wajah Allah yang penuh kasih mendatangi kita.
Kita membiarkan hidup kita dituntun oleh Allah agar jiwa-batin kita menjadi tenang, damai dan bahagia sejahtera. Karena Allah kembali menampakkan kemuliaan-Nya dalam hidup kita. Itulah hidup dengan semangat pertobatan sejati.
Yakni keluar dan meninggalkan jalan lama, jalan kedosaan dan ketersesatan menuju jalan baru, jalan kemuliaan dan kepenuhan rahmat Allah dalam hidup kita. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.