Berita Politani Kupang

Prof. Dr. Redempta Wea Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Kelima di Politani Kupang

Politeknik Pertanian Negeri Kupang atau Politani Kupang kembali mencatat sejarah penting dengan pengukuhan guru besar kelima

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
GURU BESAR - Prof. Dr. Radempta Wea didampingi keluarga akan memasuki geduang student center Politani untuk dikukuhkan menjadi guru besar kelima di Politani Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Politeknik Pertanian Negeri Kupang atau Politani Kupang kembali mencatat sejarah penting dengan pengukuhan guru besar kelima, Prof. Dr. Redempta Wea, S.Pt., M.P., dalam bidang ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak.

Upacara pengukuhan berlangsung di Gedung Student Center Politani Kupang, dihadiri keluarga besar Prof. Redempta, Direktur bersama jajaran Politani, Ketua Senat, Kepala LLDIKTI, Calon Gubernur NTT Imanuel Melkiades Laka Lena, rohaniawan, serta tamu undangan lainnya pada, Jumat 6 Desember 2024.

Acara pengukuhan dibuka oleh Ketua Senat Politani Kupang, Dr. Ir. Fransiskus Xaverius Dako, S.Hut., M.Sc., IPU., yang menegaskan pentingnya momentum ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan tinggi di NTT.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Teknologi Pakan Optimalkan Biji Asam Sebagai Pakan Ternak Ruminansia", Prof. Redempta menyoroti pentingnya inovasi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani. 

Menurutnya, peningkatan populasi ternak untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat harus diimbangi dengan ketersediaan pakan berkualitas. Namun, persaingan antara kebutuhan pakan ternak dan kebutuhan manusia menjadi tantangan yang harus diatasi.

Ia menawarkan biji asam sebagai pakan alternatif. "Biji asam memiliki nilai nutrisi yang baik sebagai pakan ternak, khususnya ruminansia. Namun, biji asam juga memiliki keterbatasan yang dapat diminimalisir dengan teknologi," ungkapnya.

Baca juga: Politani Kupang Gelar Seminar Nasional 7 Bahas Adaptasi Iklim untuk Pengembangan Sistem Pangan

Prof. Redempta juga menyoroti potensi besar biji asam di NTT, yang produksinya mencapai 722,80 ton, dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai penghasil terbesar. 

Sayangnya, kata dia produksi biji asam pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 3,33 persen akibat kondisi lingkungan. 

Ia menekankan pentingnya optimalisasi teknologi untuk meningkatkan kualitas nutrisi biji asam, sehingga dapat menjadi solusi keberlanjutan pakan ternak di NTT.

Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jeremias, dalam sambutannya, mengapresiasi pencapaian Prof. Redempta dan menyebut pengukuhan ini sebagai tonggak penting bagi institusi. 

Dengan tambahan guru besar, Politani Kupang kini memiliki lima guru besar yang berasal dari dua jurusan, yakni dari Manajemen Pertanian Lahan Kering dan Peternakan.

"Saya optimis, dalam waktu yang tidak terlalu lama, akan ada tambahan guru besar dari lima jurusan yang dimiliki Politani. Pengukuhan ini bukan hanya kebanggaan bagi Prof. Redempta, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika Politani Kupang," ujar Jeremias.

Ia menambahkan bahwa pengukuhan ini menegaskan kualitas dan kredibilitas Politani Kupang sebagai institusi pendidikan tinggi. 

"Sebagai perguruan tinggi, kami memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan ilmu pengetahuan berkualitas serta melahirkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan zaman," tegasnya.

Baca juga: Politani Kupang Adakan Tes Urine Bagi Dosen dan Pegawai

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved