Politani Kupang

Politani Kupang dan Yayasan Rumah Sustain Able Kembangkan Potensi Sektor Pertanian di NTT

pertanian dipilih karena ketahanan pangan merupakan tonggak utama dari suatu negara, dan kebutuhan manusia.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) berpose bersama Executive Director Rumah Sustain Able usai kegiatan kerja sama Living Lab. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) melalui Living Lab Politani Kupang, mengupayakan adanya konektivitas antar pelaku dan stakeholder pendukung termasuk pemerintah serta perguruan tinggi.

Dukungan ini berkaitan dengan rantai nilai/value chain produk/jasa dalam bidang pertanian/primer dan pariwisata. 

Direktur Politani Negeri Kupang, Johanis A. Jermias, S. Pt., M.Sc menyampaikan tugas utama konsorsium living lab adalah ikut membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan, terutama nilai dan produk akan ditingkatkan pada setiap rantai nilai yang ada, dalam siklus produksi sampai pemasaran. 

“Saat ini Living Lab Politani Kupang bekerjasama dengan Yayasan Rumah Sustain Able (RSA),  untuk mengembangkan potensi daerah di Provinsi NTT melalui penguatan sektor pertanian dan komunikasi. Tujuannya untuk menangani masalah jaringan internet, gizi, dan ketersediaan pangan dengan solusi pertanian berkelanjutan serta implementasi Indo Agro Livestock sebagai salah satu strategi utama,” ujarnya Selasa, 12 November di Sotis Hotel Kupang.

Baca juga: Politani Kupang Gelar Job Fair dan Pameran Dudika untuk Meningkatkan Peluang Kerja Lulusan

Menurut Jermias kehadiran RSA mendukung dan membantu infrastruktur internet, stunting, ketersediaan pangan di beberapa wilayah yang akan menjadi contoh. Dia berharap hasil kegiatan ini, akan dipublikasikan di berbagai daerah.

Sementara itu Executive Director Rumah Sustain Able, Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Politani Kupang karena merupakan perguruan tinggi yang salah satu fokusnya pada Pertanian.

“Kami RSA ingin meningkatkan produktivitas pertanian dan bagaimana sampah-sampah di bidang pertanian bisa diolah dan memiliki nilai ekonomi. Ini yang kita kembangkan. Kami sudah mengunjungi dua desa, yang punya dua problem yang berbeda kami harapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka,” kata Samuel.

Dia juga menambahkan pertanian dipilih karena ketahanan pangan merupakan tonggak utama dari suatu negara, dan kebutuhan manusia.

“Bagaimana kita bisa menciptakan teknologi yang setara agar suplai dan permintaan pangan terus terjaga,” imbuhnya. (cr19).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved