Berita Ngada

Stiper Flores Bajawa Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Bagi Mahasiswa

Seminar ini menghadirkan pemateri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT Donna Bela dan Pimpinan BRI Bajawa, Mandiri , BNI dan Bank NTT.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
Stiper Flores Bajawa menggelar seminar literasi dan inklusi keuangan bagi mahasiswa 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa, Kabupaten Ngada mendorong mahasiswa untuk memiliki kemampuan mengelola keuangan dan pandai memilih produk layanan keuangan yang ada dengan literasi dan inklusi keuangan.

Hal itu disampaikan Ketua Stiper Flores Bajawa Dr Nicolaus Noywuly, S.Pt., M.Si saat membuka seminar ' Literasi Inklusi Keuangan yang berlangsung di Aula Stiper Bajawa , di Tana Lodu, Kecamatan Bajawa, Kamis 5 Desember 2024.

Seminar ini menghadirkan pemateri dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT Donna Bela dan Pimpinan BRI Bajawa, Mandiri , BNI dan Bank NTT.

Dr.Nikolaus dalam sambutannya menyampaikan literasi keuangan menjadi sangat penting bagi kampus untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengelola keuangan dan akses layanan keuangan.

"Literasi dan inklusi keuangan menjadi sangat penting bagi kampus, untuk meningkatkan kemampuan
Mahasiswa terutama dalam mengelola keuangan dan akses yang mereka miliki terhadap produk dan layanan
keuangan yang ada," katanya.

Data menunjukan bahwa tingkat literasi keuangan (2022) di Indonesia 49,68 persen dan inklusi keuangan 85,1096, ini menunjukan bahwa masyarakat terutama generasi muda yang jumlahnya lebih besar itu
cepat sekali menggunakan uang tanpa mengerti atau tanpa memahami seperti perencanaan uang.

Untuk itu kata Nikolaus, menjadi penting kegiatan literasi dan inklusi keuangan bagi mahasiswa karena mahasiswa dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, menghindari risiko keuangan seperti pijol dan koperasi harian ilegal.

Untuk itu, Mahasiswa didorong mengambil kebijakan finansial yang bijak dan menghadapi dinamika ekonomi yang kompleks, dengan dibekali metode edukasi ekonomi dan asuransi, sosialisasi produk dan layanan keuangan, kolaborasi antara lembaga keuangan dengan kampus.

Ketua TPAKD Kabupaten Ngada itu mengaku sektor jasa keuangan selama ini salah satu sektor yang belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Hal itu menurutnya karena Keterbatasan pemahaman serta keengganan masyarakat dan pelaku usaha terhadap sektor jasa keuangan menjadi faktor utama lambatnya pertumbuhan sektor ini di Kabupaten Ngada.

Namun demikian secara potensi sektor jasa keuangan memiliki prospek untuk terus berkembang seiring dengan kebutuhan pembiayaan terhadap sektor- sektor unggulan yang ada di Kabupaten Ngada.

Baca juga: Ketua Stiper Flores Bajawa Minta Tak Politisir Soal Pengiriman Mahasiswa ke Arafa-Israel

"Tantangannya adalah bagaimana peran Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait membangun pemahaman masyarakat secara khusus masyarakat dengan tingkat literasi dan inklusi relatif rendah serta memiliki keterbatasan jarak dan infrastruktur," tutupnya.

Dalam seminar ini juga mahasiswa yang hadir mendapatkan materi tentang produk jasa keuangan yang disampaikan oleh perwakilan dari Bank BRI, BNI, Mandiri dan Bank NTT.

Adapun jumlah mahasiswa yang hadir 125 orang. Kegiatan dipandu oleh Moderator Victoria Ayu Puspita, S.P.,M.Sc. Kaprodi Agribisnis STIPER FB. (Cr2)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved