Berita Manggarai Barat
Aktivitas Diving dan Snorkeling di Labuan Bajo Kurang Diminati
Ada sejumlah titik diving dan snorkeling di luar kawasan Taman Nasional Komodo yang menjadi sumber PAD Kabupaten Manggarai Barat.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat mencatat terjadi penurunan wisawatan yang melakukan diving dan snorkeling di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Yohanes Harmat, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat mengungkapkan, dari ratusan ribu pelancong yang datang ke Labuan Bajo tahun ini, yang melakukan diving dan snorkeling di luar kawasan Taman Nasional Komodo tak sampai 10 ribu orang.
Untuk diketahui, ada 15 spot diving dan snorkeling di luar kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat.
"Yang menjadi favorit sebenarnya diving dan snorkeling tetapi tahun ini (minat) diving dan snorkeling turun drastis, tidak ada pemasukan untuk daerah," ujarnya di acara Sosialisasi Pelaporan Orang Asing yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Rabu 4 Desember 2024.
Merujuk data kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo, Januari hingga November 2024, ada 311.476 turis berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Dari jumlah itu hanya 69.000 orang yang berwisata ke destinasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, seperti Gua Batu Cermin, Puncak Waringin Gua Rangko, dan Air Terjun Cunca Wulang.
Lebih banyak wisawatan memilih berkunjung ke Taman Nasional Komodo untuk melihat satwa purba komodo yang hidup di sana.
"Dari total wisawatan keseluruhan yang berkunjung merujuk pada data BTNK, yang berkunjung ke destinasi pariwisata yang dikelola Disparekrafbud hanya 69.000 ribu," ungkapnya.
"Miris memang dari data itu yang diving dan snorkeling tidak sampai 10 ribu, padahal di tahun-tahun sebelumnya itu sumber PAD yang terbesar. Tetapi tahun ini angkanya kurang sekali," tambahnya.
Untuk diketahui aktivitas snorkeling dan diving di luar Taman Nasional Komodo menjadi sumber PAD Kabupaten Manggarai usai menghentikan pungutan retribusi di Taman Nasional Komodo.
Ada sejumlah titik diving dan snorkeling di luar kawasan Taman Nasional Komodo yang menjadi sumber PAD Kabupaten Manggarai Barat.
Di antaranya Pulau Sebayur, Bidadari, Sabolo, Rangko, Manjarite, Seraya Besar, Rangko, dan Pulau Burung.
Baca juga: Wisata NTT, Deretan Homestay Murah untuk Liburan ke TNK, Biaya Nginap Mulai Rp 100 ribuan
Adapun harga tiket snorkeling yang dipatok Pemerintah Manggarai Barat sebesar Rp20 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 50 ribu untuk wisatawan mancanegara.
Sementara diving dipatok Rp 50 untuk wisatawan domestik dan Rp 100 wisatawan mancanegara. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.