Berita Sabu Raijua

Pemkab Sabu Raijua Tanam 1.000 Mangrove di Pulau Dana

sudah ditanam bukan hanya tanaman milik sendiri tetapi juga tanaman orang lain. Sehingga dengan banyak pohon

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Pemkab Sabu Raijua Tanam 1.000 Mangrove di Pulau Dana
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Bupati Sabu Raijua menanam Mangrove di Pulau Dana, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua pada Sabtu, 30 November 2024

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, SEBA - Pada tahun ini Kabupaten Sabu Raijua genap menginjak usia ke-16 tahun tepatnya pada 26 November 2024. Tema ulang tahun kali ini Sabu Raijua Hijau : Bersinergi untuk Lingkungan Keberlanjutan.

Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang berkelanjutan sejalan dengan misi keempat RPJMD Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2021-2026 yaitu meningkatkan akses masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang handal, pemerataan wilayah serta menjamin pembangunan berkelanjutan.

Bupati Sabu Raijua, Drs Nikodemus N Rihi Heke M.Si mengungkapkan, penghijauan ini dilakukan dalam rangka mitigasi bencana tidak hanya di Pulau Dana tetapi juga di Pulau Raijua dan Pulau Sabu untuk memperingati HUT ke-16 Sabu Raijua. Pulau Sabu, Pulau Raijua dan Pulau Dana merupakan tiga pulau yang berada di kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari ketiga pulau ini, Pulau Dana satu-satunya pulau terluar dan tak berpenghuni berbatasan langsung dengan perairan Australia. Untuk mencapai ke sana, harus menggunakan kapal dengan waktu tempuh sekitar 5 jam dari Pulau Sabu.

Baca juga: Ekonomi Sabu Raijua Tumbuh Fluktuatif Lima Tahun Terakhir 

Untuk penghijauan di Pulau Dana sendiri, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua bahu membahu menyiapkan bibit anakan mangrove sebanyak 1.000 pohon dan bibit anakan kelapa sebanyak 200 buah. Penanaman mangrove dan kelapa ini melibatkan TNI, perwakilan setiap OPD se-kabupaten Sabu dan sejumlah masyarakat pulau Raijua.

"Khusus di Pulau Dana baru pertama kali dilakukan penghijauan tetapi kegiatan dari masyarakat Sabu Raijua sudah ada sehingga da kelapa, tuak dan tambahan pohon bakau yang sudah dilakukan masyarakat Sabu Raijua," ungkap Bupati Heke pada Sabtu, 30 November 2024.

Aksi ini dilakukan sebagai mitigasi melihat kondisi alam Sabu Raijua yang sangat terus-menerus. Aksi serupa juga terus dilakukan setiap tahun tetapi banyak kendala yang dihadapi seperti kurang persediaan air, dan ternak warga yang masih dilepas bebas memakan anakan pohon yang ditanam.

Secara perlahan, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mencoba memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat agar ternak-ternak mereka dijaga, dipelihara, dikandangkan, dan digembalakan agar tidak menggangu tanaman yang sudah ditanam bukan hanya tanaman milik sendiri tetapi juga tanaman orang lain. Sehingga dengan banyak pohon, Sabu Raijua bisa lebih hijau.

"Setiap program yang kita lakukan di mana saja ada hal-hal yang menjadi kendala dan itu harus kita hadapi dan upaya lalui dengan baik sehingga tidak terkesan kita tidak mampu untuk melakukan program-program. Meskipun tidak bisa dilakukan itu karena berbagi kendala yang bisa dijadikan alasan tetapi lebih daripada itu harus berupaya untuk melakukan dengan baik," ujarnya saat diwawancarai di atas kapal Hati Rai Hawu dalam perjalanan pulang menuju pulau Sabu.

Dalam waktu dekat akan terjadi pergantian pejabat pemerintah. Kata Bupati Heke tentu ini masa transisi yang harus dilalui dan ia berharap, ke depannya pemerintah yang baru ini terus melanjutkan usaha-usaha mereka terdahulu.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved