Berita NTT

Kepala BI NTT Sebut 30 Persen Sektor Usaha di NTT Ditopang oleh Pertanian

Artinya kebijakan VOC Amerika akan fokus ke dalam di bandingkan ke luar dan dampaknya jika di luar akan mengalami penguatan cukup signifikan

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, Agus Sistyo Widjajati menyebut sebanyak 30 persen sektor usaha di NTT ditopang oleh sektor pertanian.

Hal ini disampaikan Kepala BI NTT, Agus Widjajati di Kupang, Kamis 28 November 2024.

"Pertanian menjadi salah satu faktor yang kita miliki, karena 30 persen sektor usaha yang ada di NTT ditopang oleh pertanian," kata Agus. Agus menyebut, pertanian NTT hanya tumbuh sebesar 1,67 persen.

"Ini artinya, masih banyak ruang yang harus kita tingkatkan pertumbuhannya, sehingga saat ini NTT memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 3,6 persen. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," ucap Agus.

Menurut Agus, ekonomi NTT harus terus ditingkatkan. Apalagi, saat ini kondisi global dan dunia sedang tidak baik-baik saja serta muncul residen baru yang kebijakannya lebih ke dalam.

"Artinya kebijakan VOC Amerika akan fokus ke dalam di bandingkan ke luar dan dampaknya jika di luar akan mengalami penguatan cukup signifikan, sehingga menjadi tantangan bagi kita," ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan kondisi yang ada saat ini, Bank Indonesia tidak berani menurunkan suku bunganya. Yang mana, diharapkan jika suku bunga turun, maka suku bunga kredit pun akan turun. Lalu, jika demikian, maka banyak kredit murah yang dicairkan pada masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut masih tertahan karena kondisi global.

"Dengan melihat pertumbuhan seperti itu, kita pun perlu mempersiapkan diri kita untuk melihat apa yang ada di NTT dan yang ada di dekat kita untuk kita bisa kelola, yang mana salah satunya yang kita miliki adalah lahan pertanian," ucapnya.

Baca juga: Bank Indonesia NTT Dorong Digitalisasi Koperasi di NTT

Lebih lanjut, Agus menyebut, agar pertanian di NTT menjadi lebih baik, maka rasa kekhawatiran perlu dihilangkan, namun harus penuh semangat dan yakin bahwa pertanian di NTT bisa menghasilkan sesuatu.

"Kita harus mampu mengelolanya (pertania) dengan baik dan terus bekerja sama. Kita tidak mungkin mengelola hanya mengandalkan diri sendiri. Jadi yang pertama kita ubah adalah mengubah persepsi kita," ujarnya.

Agus menambahkan, profesi petani itu adalah profesi yang menjanjikan. Yang mana, dari profesi petani kere menjadi petani keren.

"Kita harapkan agar tantangan profesi petani yang terus berkurang tahun demi tahun dan juga banyak yang meninggalkan lahannya itu bisa kembali menjadi petani, karena profesi petani akan lebih menjanjikan," pungkasnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved