Berita NTT

Seminar Nasional ke IX, STIKOM Uyelindo Bahas Blockchain dan Literasi Keuangan 

publikasi hasil karya dosen dan mahasiswa. Jika bagus dan sesuai akan dikembangkan lagi untuk level internasional.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROSALI ANDRELA
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo menggelar seminar nasional Sistem Informasi, Informatika, dan Komunikasi (SEMMAU) IX 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo menggelar seminar nasional Sistem Informasi, Informatika, dan Komunikasi (SEMMAU) IX 2024. Seminar ini mengusung tema “Transformasi Keamanan Siber Melalui Blockchain, Strategi Baru Bagi Lembaga Keuangan”.

Ketua STIKOM Uyelindo, Marinus I. J. Lamabelawa, S.Kom., M.Cs menyampaikan tema kegiatan berkaitan dengan keamanan cyber dan secure data.

“Tema berkaitan dengan keamanan cyber, tentu ada yang namanya blockchain yang berkaitan dengan secure data. Suatu ketika blockchain bisa menggantikan dokumen yang kita tempatkan di data center, bisa saja orang menyimpan uang tidak lagi di bank melainkan di blockchain,” ujarnya Sabtu, 23 November 2024 di Kristal Hotel Kupang.

Menurut Marianus, seminar ini penting diketahui oleh mahasiswa agar mereka memiliki paradigma berpikir yang berbeda ketika memperoleh materi ini.

Baca juga: WALHI NTT, Catatan dari Debat Publik Calon Gubernur NTT

“Kita sampaikan kepada mahasiswa sehingga mereka punya paradigma berpikir terkait dengan blockchain, literasi keuangan, dan isu-isu yang sekarang lagi marak sehingga mereka bisa tercerahkan,” jelasnya.

Seminar nasional ini lanjut Marianus, telah diadakan setiap tahun sejak tahun 2015. Tema yang diambil juga berbeda-beda sesuai dengan isu terkini yang sedang trend di tahun-tahun tersebut. Di tahun 2025 mendatang, STIKOM Uyelindo berencana mengadakan seminar internasional kedua.

Tindak lanjut seminar ini adalah publikasi hasil karya dosen dan mahasiswa. Jika bagus dan sesuai akan dikembangkan lagi untuk level internasional.

“Seminar ini juga berkaitan dengan pengabdian, luarannya ada yang namanya teknologi tepat guna, kalau di bidang IT bisa berupa aplikasi, software, prototipe, jurnal, atau hak kekayaan intelektual. Itu karya pengabdian sehingga karya ini fokus pada luaran penelitian,” jelasnya.

Keynote Speaker sekaligus narasumber, Prof. Dr. Taqwa Hariguna, S.T., M.Kom mengatakan teknologi blockchain sudah ada sejak lama namun mulai terkenal sejak 2008 bersamaan dengan cryptocurrency. Salah satu cryptocurrency yang paling terkenal adalah bitcoin.

“Teknologi blockchain mulai merambah ke berbagai bidang seperti supply chain management, bidang kesehatan dan lainnya. Salah satu kelebihannya adalah sejauh ini tidak dapat di hack. Datanya desentralisasi sehingga bisa diakses dengan mudah dan aman dan diketahui oleh pihak lain. Kalau selama ini kita tahu data bersifat terpusat, hanya diketahui oleh individu atau lembaga tersebut tetapi blockchain sebaliknya,” tutur Taqwa.

Kedepannya sambung Taqwa, teknologi blockchain bisa digunakan di berbagai bidang. Mahasiswa bisa mendesain media sosial yang tidak hanya terbatas pada interaksi dua arah tetapi lebih dari itu

Taqwa juga berpesan bagi mahasiswa agar bisa mempelajari pengetahuan, lewat berbagai platform yang memungkinkan untuk belajar.

‘Teknologi itu sekarang no boundaries atau tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kita bisa mudah mempelajari dan mengimprovisasi sesuatu baik melalui youtube atau platform lainnya, yang penting ada internet. Mahasiswa harus tekun, fokus dan pantang menyerah,” pesannya.

Ketua Panitia Seminar dan Konferensi, Febi Elvira Messe, S.Kom., M.Cs., menuturkan teknologi blockchain masih minim digunakan di NTT bahkan dianggap sebagai sesuatu yang baru.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved