Pilkada Flores Timur
Penyintas Cari Penyintas, Tugas KPPS di Posko Pengungsi Gunung Lewotobi
Dari tenda ke tenda, mereka mulai mencari keberadaan pemilih untuk menerima surat C Pemberitahuan pemungutan suara.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di posko-posko pengungsian Gunung Lewotobi Laki-laki bukanlah pekerjaan yang ringan.
Pesta demokrasi Pilkada 27 November 2024 tak berjalan sukses jika tanpa keringat KPPS. Sejak direkrut menjadi penyelenggara tingkat bawah, mereka sudah diberi tugas berat, apa lagi dalam keadaan bencana. Penyintas masih tetap bekerja meski dalam tekanan kebatinan.
Dari tenda ke tenda, mereka mulai mencari keberadaan pemilih untuk menerima surat C Pemberitahuan pemungutan suara. Surat itu nantinya di bawah ke TPS khusus yang telah disiapkan bagi penyintas.
Seperti yang dilakukan Benedikta Carolina Bean (27) dan Yoseph Raimon Witin (20), dua petugas KPPS di TPS 01 Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang saat membagikan surat undangan bagi penyintas untuk datang mencoblos calon pemimpin di dua TPS yang kini direlokasi ke Desa Bokang Wolomatang, tak jauh dari lokasi pengungsian.
Jarum jam baru menunjuk pukul 10.00 Wita, namun Benedikta dan Yosep hampir selesai mengedarkan C Pemeberitahuan ke tangan 200-an penyintas di Posko Bokang, begitu pula 12 rekannya yang tekun menjalankan tugas penyelenggaraa di TPS 01 dan TPS 02.
Sudah dua hari mereka mencari keberadaan sejumlah pemilih yang tak berada di posko itu. Ada yang masih pelisir ke posko desa lain, ada pula di luar daerah Flores Timur. Sama-sama penyintas dari desa yang sama. Tapi bencana membuat mereka saling tercecer ke sejumlah tempat.
Dari ratusan lembar kertas itu, rupanya masih banyak pemilih yang tak berada di tempat. Hal itu sangat menyulitkan. Benedikta dan Yoseph mencari keberadaan mereka yang tercecer.
"Banyak yang tidak berada di tempat. Nama mereka di Posko Bokang, tapi mereka sering bepergian jadi kami harus cari sampai dapat," ujar Benedikta Bean, Senin, 22 November 2024.
Baca juga: Maksimus Masan Kian Imbau Guru ASN Bersikap Netral pada Pilkada Flores Timur
Sulit menjangkau sesama penyintas di daerah luar, Yoseph mendokumentasikan surat lalu dikirim lewat whatsapp, meski caranya tak menjamin kehadiran saat hari pemungutan suara.
"Banyak yang ada di luar, sekitar 50-an orang," kata Yoseph Witin, Ketua KPPS di TPS 01.
Sebagai informasi, KPU Kabupaten Flores Timur menyiapkan 22 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 7 posko pengungsian Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini ditempati ribuan penyintas.
Ribuan penyintas tersebut berasal dari Desa Nawokote, Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Dulipali, Desa Boru, Desa Pululera, Desa Waiula, dan Desa Hewa. Mereka mengungsi secara terpusat dan mandiri sejak 4 November 2024. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Sengketa Pilkada Flotim, Gugatan Lazkar Ribu Ratu Ditolak, ADDIBU Segera Dilantik |
![]() |
---|
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tidak Pengaruhi Keabsahan Hasil Pilkada Flores Timur |
![]() |
---|
KPU Flores Timur Klarifikasi Masalah Mobilisasi Pemilih dan Keberatan Bawaslu |
![]() |
---|
Pleno Hasil Pilkada Flores Timur, ADDIBU Ungguli STORI di Pulau Adonara |
![]() |
---|
2 TPS di Flores Timur akan Gelar Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.