Berita Timor Tengah Utara

Pedagang Keluhkan Fasilitas Pendukung di Pasar Baru Kefamenanu Kurang Memadai 

Jangan hanya kejar itu sewa saja. Kami masyarakat juga mengerti tapi kebutuhan itu dipenuhi,

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
Pedagang Pasar Baru Kefamenanu,Iskandar Lusi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Para pedagang di Pasar Baru Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT mengeluhkan fasilitas di pasar tersebut yang kurang memadai. Banyak fasilitas di pasar yang dikelola Pemkab TTU ini tidak berfungsi seperti MCK dan tempat jualan yang tidak dimanfaatkan.

Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Minggu, 24 November 2024, seorang pedagang bernama Hajjah Mina mengatakan, sekitar 4 MCK di pasar tersebut tidak berfungsi sama sekali. Hal ini menyebabkan dirinya harus pulang ke rumah sejauh 1 kilometer hanya untuk pergi ke MCK. Selain itu, mereka harus membayar biaya ojek hanya untuk pergi ke MCK di rumah.

Kerusakan MCK ini telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Keluhan ini sering disampaikan kepada petugas pasar.

"Saya bilang, tolong WC terutama di pasar ini bisa diperbaiki. Dia bilang ho nanti diperbaiki nanti ada petugas. Tapi sampai sekarang tidak ada. Dikejar kita hanya sewa kios saja terus"ucapnya.

Dikatakan Hajjah Mina, mereka tidak keberatan membayar biaya sewa lapak di lokasi tersebut. Meskipun demikian, hal ini harus sebanding dengan penyediaan fasilitas terutama MCK di pasar ini.

"Jangan hanya kejar itu sewa saja. Kami masyarakat juga mengerti tapi kebutuhan itu dipenuhi,"tambahnya.

Hal senada disampaikan pedagang Pasar Baru Kefamenanu lainnya bernama Iskandar Lusi. Ia mengeluhkan kondisi bangunan yang dibangun di dalam lokasi pasar yang tidak dimanfaatkan sebagai tempat berjualan.

Baginya, hal ini merupakan sebuah persoalan serius. Pasalnya, bangunan ini dibuat agar bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual-beli.

Ia menyebut tidak berfungsinya bangunan ini disebabkan oleh tidak adanya pengawasan yang baik dari pemerintah daerah. Nyaris tidak ada petugas yang menegur pedagang ketika berjualan di pinggir jalan raya.

Sementara masyarakat diingatkan untuk menempati lokasi bangunan tersebut sebagai tempat berjualan. Hal ini dilakukan secara terus menerus setiap hari agar masyarakat tidak lagi berpindah ke pinggir jalan untuk berjualan. 

"Los kosong begini karena pemerintah tidak atur sehingga mereka yang dari luar datang jualnya di depan,"ucapnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved