Gunung Lewotobi Erupsi
Kepala BNPB Dampingi Menko PMK Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M kembali ke Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (24/11/2024).
Pada kesempatan yang sama, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan semua lokasi yang akan dijadikan hunian tetap ini masih terus dilakukan perencanaan yang matang. Karena lahan yang akan dijadikan relokasi berasal dari bermacam-macam kepemilikan, ada yang menggunakan Kawasan hutan lindung, hibah dari masyarakat dan adat.
“Lahan yang ada merupkan hutan lindung, tanah adat besok dalam proses mediasi, ada tanah yang sudah diserahkan pemilik. Sehingga harus jelas. Masyarakat mau relokasi terpusat (yang ditetapkan), tidak ada penolakan, sampai saat ini ada juga sebagian yang mau relokasi mandiri.” kata Suharyanto.
“Artinya masyarakat menyadari kalau tinggal di tempat yang lama (terdampak erupsi sebelumnya) itu bahaya, mungkin tidak sekarang namun akan berbahaya bagi keturunan anak dan cucu,” lanjutnya.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, SMP Katolik Santissima Trinitas Hokeng Ditutup Permanen
Selagi hunian tetap dibangun oleh pemerintah, juga disiapkan hunian sementara. Bagi warga yang enggan tinggal di hunian sementara, pemerintah menyediakan dana tunggu hunian yang diberikan setiap bulan selama jangka waktu tertentu. Fungsinya untuk membantu masyarakat dalam penghidupan sehari-hari.
“Kalau mau numpang di rumah keluarga lain, selama numpang dapat 500 rb per bulan selama enam bulan atau bisa ditambah lagi,” tutur Suharyanto.
Kepala BNPB juga memastikan bahwa semua warga baik yang menghuni hunian sementara ataupun menumpang di kerabat, dijamin akan mendapatkan hunian tetap.
“Hunian tetapnya tetap dapat,” tegasnya.

Berdasarkan data sementara, BNPB akan menyiapkan hunian sementara sebanyak 442 unit yang dapat digunakan oleh lebih dari 2.000 kepala keluarga. Adapun tipe kopel 5 yaitu satu unit hunian sementara terdiri dari 5 kepala keluarga.
Tak lupa dirinya mengimbau kepada seluruh warga dan pengujung agar tidak melakukan aktivitas atau memasuki Kawasan radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh PMBG yaitu radius 7 kilometer dari puncak gunung dan sectoral sejauh 8 kilomter Barat Daya – Barat Laut.
“Gunung masih dinamis walaupun letusan tidak besar tapi masih berbahaya, kalua mau melihat kebun atau rumah lamanya jangan dulu sampai dengan ada pemberitahuan resmi dari pemerintah,” tutupnya.
Baca juga: Tiba di Larantuka, TNI AL Distribusikan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Di sela-sela kunjungan ke pos pengungsian, Menko PMK, Kepala BNPB dan Wakil Menteri Dalam Negeri turut memberikan sejumlah simbolis barang bantuan bagi para pengungsi.
Demikian siaran pers BNPB yang dibagikan Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.