Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024, Relasi Kasih Membutuhkan Iman

Semoga dalam hidup bersama kita juga mampu menjadi orang-orang yang memiliki iman dan kepercayaan yang kuat

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024, Relasi Kasih Membutuhkan Iman 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 23 November 2024, Relasi Kasih Membutuhkan Iman

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Klemens, Kolumbanus
Why 11:4-12; Mzm 144:1.2.9-10

Injil: Lukas 20:27-40.

Meditatio:
Allah itu mahakuasa, Ia misteri! Sebuah misteri yang tak mungkin tersingkap, sama seperti kebangkitan sesudah kematian! Namun walaupun misteri, tetapi Ia nyata dalam diri Yesus!

Lalu bagaimana saya akan memahami kemahakuasaanNya itu dengan pemikiran manusiawi saya? Ketika merenungkan bacaan hari ini, saya mengingat relasi saya dengan kedua orang tua saya yang sudah meninggal.

Kedua orang tua saya memang sudah meninggal, tetapi mereka masih hidup di dalam hati saya, ya mereka selalu ada dalam hati dan doa saya. Relasi yang baik tidak akan berakhir walau dipisahkan oleh kematian.

Walau pada awalnya sulit untuk memahami kematian, iman seakan-akan digugat, mengapa
harus terjadi sedemikian cepat?

Begitu banyak pertanyaan mengapa dan mengapa, dan pada akhirnya saya menemukan kembali bahwa hanya
dengan kematianlah manusia bisa bertemu dengan Allah Sang Pemiliknya yang sejati, dan hidup dalam keabadian.

Pada waktunya kelak, semua manusia akan mengalaminya, namun dalam keterpisahan sementara ini
tetap ada relasi kasih yang dalam.

Kehidupan, kematian dan kebangkitan adalah soal relasi kasih dengan Allah. Relasi kasih bisa dibahas dengan kata-kata, bisa dipikirkan, dan bisa di rasakan. Tetapi lebih dari pada itu, relasi kasih membutuhkan iman, relasi kasih membutuhkan kepercayaan. 

Jika saya percaya pada Allah, maka saya percaya segala yang difirmankan-Nya. Khususnya Yesus Kristus Putera-Nya yang tunggal. Iman dan kepercayaan bukan untuk dibahas dengan teori karena pemikiran manusia tidak akan sanggup memahamiNya.

Iman dan kepercayaan inilah yang tidak dimiliki oleh orang-orang Saduki. Itulah sebabnya mereka mencobai Yesus dengan pertanyaan yang bertujuan menjatuhkan Yesus.

Orang-orang Saduki yang memiliki gelar kebangsawanan, kaya, memiliki kekuasaan dan yang pandai itu, ternyata tidak memahami Yesus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved