Lewotobi Erupsi

Pengungsi Mandiri Gunung Lewotobi di Pululera Kekurangan Stok Makanan

Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan mengatakan, ratusan warga ini mengungsi usai Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu 3 November

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-KADES PULULERA
Para pengungsi mandiri di Samong Toeng, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur 

POS-KUPANG.COM -  Ratusan pengungsi mandiri di Samong Toeng, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, kekurangan stok makanan dan perlengkapan tidur.

Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan mengatakan, ratusan warga ini mengungsi usai Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu 3 November 2024 malam.

Mereka memilih mengungsi mandiri di Samong Toeng lantaran dinilai cukup aman karena jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Total pengungsi ada 741 orang. 736 adalah warga Desa Pululera, sisanya warga Desa Dulipali,” ujar Paulus dikutip dari Kompas.com.

Paulus mengungkapkan selama di pengungsian, warga hidup seadanya. Mereka menetap di tenda-tenda darurat yang dibangun secara swadaya.

Sebagian besar bantuan berasal dari pihak ketiga. Sementara dari Pemkab Flores Timur baru dua kali disalurkan.

Selain itu, ada beberapa pihak yang melakukan asesmen, mendata, mendengar, dan melihat secara langsung apa yang menjadi kebutuhan pengungsi mandiri.

Berdasarkan data tersebut, sejumlah relawan datang ke lokasi itu untuk membantu para pengungsi. Seperti menyiapkan tempat MCK sementara, sembako, profil tank, dan penyaluran air bersih, serta pelayanan kesehatan.

Hanya saja, ungkap Paulus, saat ini mereka mengalami kekurangan stok makanan dan perlengkapan tidur.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Pagi ini, Gemuruh Kuat Terdengar

“Kekurangan bahan makanan, perlengkapan tidur, dan penerangan emergensi seperti senter,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, meminta pemerintah desa setempat mendata jumlah warga yang mengungsi serta kebutuhan mereka.

“Kepala desa buat surat, jumlah KK berapa, jumlah jiwa berapa, dan kebutuhan apa. Kepala desa tanda tangan dan cap,” jelas Fredy.

Fredy menambahkan, surat tersebut nantinya dikirim ke BPBD Flores Timur. Setelah itu, pihaknya akan menyalurkan bantuan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved